Wisata Jogja-Solo Kerap Dibandingkan, Dispar DIY: Klaten Saja Sudah Banyak Event

Konten Media Partner
6 September 2023 16:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Event Jogja Cross Culture 2023. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Event Jogja Cross Culture 2023. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kurniawan, menanggapi banyaknya masyarakat, terutama di media sosial, yang kerap membanding-bandingkan wisata antara Yogya dan Solo.
ADVERTISEMENT
Kurniawan memaklumi banyaknya masyarakat yang mulai membanding-bandingkan wisata Yogya dan Solo.
Selain karena saling berdekatan, Solo yang kini dipimpin Gibran Rakabuming Raka juga telah memiliki sejumlah destinasi wisata baru mulai dari Solo Safari, Masjid Raya Sheikh Zayed, hingga Taman Pracima Tuin Puro Mangkunegaran.
Masjid Raya Sheikh Zayed di Gilingan, Solo, salah satu ikon wisata religi baru Kota Solo. Foto: Mohammad Ayudha/Antara Foto
Bahkan, tak perlu jauh-jauh sampai Solo, kabupaten-kabupaten di sekitar DIY kini juga terus berbenah mengembangkan wisata mereka.
“Enggak usah sampai Solo, Klaten itu sudah banyak event sekarang. Klaten sudah makin atraktif membikin event-event musik, hiburan, cukup banyak, jadi tidak harus jauh-jauh,” kata Kurniawan saat dihubungi, Selasa (5/9).
Meski begitu, ia enggan membandingkan antara wisata Yogya dan Solo, maupun kota-kota lain di sekitar DIY. Alih-alih menjadikan kota lain sebagai kompetitor, pihaknya menurut dia akan fokus melakukan inovasi dan kreasi supaya Yogya tetap mendapat kepercayaan dari wisatawan.
ADVERTISEMENT
Apalagi DIY sebenarnya punya banyak potensi yang tidak dimiliki oleh kota-kota lain, misalnya potensi sport tourism yang kini jadi andalan wisata baru DIY.
“Kita punya cukup banyak venue yang mendukung sport tourism yang itu tidak dimiliki oleh kota lain,” kata Kurniawan.
Wisata olah raga paralayang di Parangtritis, Bantul, DIY. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Misalnya wisata paralayang di Parangtritis, kite surfing di Laguna Depok, Sleman Temple Run dengan medan berkeliling candi, Bike to Heritage atau event bersepeda mengelilingi kawasan cagar budaya di Yogya, hingga Nglanggeran Mountain Bike, event sepeda di Gunung Api Purba Nglanggeran.
“Kota-kota lain kan tidak punya itu dan ini peminatnya sangat besar jadi ke depan salah satunya kita akan fokus pada sport tourism,” ujarnya.