news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wisata ke Jogja Saat Musim Hujan, Waktunya Pesta Bakar Ikan di Pantai Selatan

Konten Media Partner
8 November 2021 16:20 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Musim hujan waktunya bakar ikan di pantai selatan Jogja
Pantai Ngrenehan, Gunung Kidul. Foto: Nativeindonesia
Memasuki musim penghujan, akan banyak jenis ikan yang muncul di perairan selatan Jogja. Mayoritas ikan-ikan yang muncul adalah jenis ikan dengan nilai ekonomis tinggi. Karena itu, musim penghujan justru menjadi momen yang tepat bagi para wisatawan terutama pecinta kuliner untuk menikmati santapan ikan-ikan dari lautan Yogya sembari menikmati deburan ombak di pantai selatan.
ADVERTISEMENT
Sekretaris DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DIY, Gamal Asghar, mengatakan akan ada banyak jenis ikan yang muncul di perairan selatan Jogja sepanjang musim penghujan ini. Di antaranya adalah ikan bawal, tongkol, tenggiri, cakalang, lemuru, lemadang, tuna mata besar, pari campuran, hingga lobster.
Ketika musim penghujan, ikan-ikan tersebut akan mengumpul di perairan tengah agak dalam untuk mencari kehangatan. Karena banyak berkumpul di kawasan yang sama, mereka jadi lebih mudah untuk ditangkap.
“Jadi kalau mau wisata di musim-musim ini, paling cocok ya wisata kuliner ikan di pantai selatan Jogja,” kata Gamal Asghar saat dihubungi, Sabtu (6/11).
Nelayan Jogja menurutnya memang masih menganut konsep pranata mangsa dalam melaut, yakni berpatokan pada musim. Bulan ini, telah masuk ke mangsa kelima, dimana mayoritas ikan tangkapan yang banyak dijumpai adalah ikan-ikan perairan dalam. Meskipun nelayan mesti melaut lebih ke tengah, namun biasanya mulai mangsa kelima ini tangkapan mereka akan semakin besar.
ADVERTISEMENT
“Dan itu akan terus berlangsung sampai musim penghujan berakhir,” lanjutnya.
Ilustrasi ikan tanggapan nelayan. Foto: Dkp Prov DIY
Selain harus membawa kapal atau perahunya lebih ke tengah, para nelayan juga mesti menyesuaikan alat tangkap mereka. Karena pada musim penghujan ini ikan banyak berada di perairan yang cukup dalam, maka alat tangkap yang digunakan juga mesti bisa menjangkau ikan-ikan tersebut. Biasanya, alat tangkap yang digunakan pada musim-musim penghujan ini adalah jaring insang dasar, jaring insang hanyut, pancing ulur, krendet, dan sebagainya.
Nelayan Jogja punya istilah khusus untuk alat tangkap yang dipakai ketika musim penghujan seperti sekarang, yakni jaring dikendengke. Artinya, jaring yang dipasang oleh nelayan pada sore hari, kemudian diambil pada keesokan paginya.
Musim penghujan seperti sekarang hingga beberapa bulan ke depan, memang jadi berkah tersendiri bagi nelayan-nelayan di Jogja, selama cuaca bersahabat: tak ada angin kencang dan gelombang tinggi. Pasalnya, selain melimpah, ikan-ikan di perairan Jogja termasuk ikan-ikan dengan nilai ekonomis tinggi.
ADVERTISEMENT
“Di Jogja semua spesies ikan itu ada, termasuk ikan-ikan dengan nilai ekonomis tinggi. Bahkan kalau kita bicara lobster, dari enam jenis lobster di Indonesia, di Jogja itu ada lima jenis,” ujarnya.
Karena itu, musim penghujan seperti sekarang merupakan waktu yang tepat untuk berwisata kuliner di Jogja, terutama bagi para penggemar olahan ikan laut. Sebab, akan sangat banyak pilihan jenis ikan yang bisa dinikmati pada bulan-bulan ini.
Foto: KKP
Apalagi di sejumlah pantai di Jogja, terutama di pantai-pantai Gunungkidul, kini sudah banyak tempat makan yang menyediakan ikan-ikan segar hasil tangkapan nelayan. Jadi, wisatawan bisa memilih ikan apa yang dia inginkan dan langsung dimasak saat itu juga.
“Kan cocok banget makan ikan bakar sambil menikmati pemandangan pantai di Gunungkidul yang pasirnya putih,” kata Gamal.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, saat ini nelayan menghadapi persoalan sampah laut yang cukup serius. Sampah-sampah ini banyak dibawa oleh aliran sungai, terutama pada musim penghujan. Tak jarang, alih-alih mendapatkan ikan, jaring yang ditebar nelayan justru menangkap kasur bekas dan sampah-sampah lainnya.
Ketua HNSI Kabupaten Gunungkidul, Rujimanto, mengatakan saat ini memang sudah banyak tempat-tempat makan di pantai-pantai Gunungkidul yang menyediakan ikan-ikan segar dari nelayan. Terutama di pantai-pantai yang sudah terkenal dan terdapat tempat pelelangan ikan (TPI).
“Misalnya ada di pantai Pulang Sawal, Baron, atau pantai Ngrenehan. Di pantai-pantai lain juga banyak,” kata Rujimanto.
Musim penghujan seperti sekarang menurutnya memang cukup dinantikan oleh para nelayan, sebab biasanya tangkapan mereka akan meningkat. Yang dikhawatirkan oleh nelayan saat ini adalah cuaca yang tak bersahabat yang membuat mereka mesti mengurungkan niat untuk melaut demi keselamatan.
ADVERTISEMENT
“Kalau hujan tidak masalah, yang penting tidak ada angin kencang dan gelombang tinggi,” ujarnya.