Wisatawan Pelat B di Mata Orang Jogja: Tak Sabaran dan Ugal-ugalan

Konten Media Partner
29 Juni 2022 14:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Wisatawan pengendara mobil berpelat B dianggap kerap berulah sembarangan saat melintas di jalanan Jogja: tak sabaran, ugal-ugalan, dan membahayakan.
Viral 2 mobil pelat b dan 1 pelat s terjebak di persimpangan Ring Road Condongcatur karena menerobos lampu merah merah pada awal tahun ini. Foto: Dok. Merapi Uncover
Lampu lalu lintas di salah satu persimpangan Kota Jogja baru saja menyala hijau, tapi pengguna mobil di belakang Anggoro Prasetya sudah berkali-kali membunyikan klakson. Dari kaca spionnya, Anggoro melihat ke belakang.
ADVERTISEMENT
“Pantes, pelat B,” batin Anggoro setelah melihat pelat nomor mobil di belakangnya yang merujuk pada pelat kendaraan asal Jakarta.
Anggoro adalah seorang pegiat startup teknologi yang berbasis di Yogyakarta. Dia sudah tidak heran dengan perilaku pengguna pelat B di jalan-jalan Jogja.
“Sering (dapat pengalaman tidak enak dengan pengguna pelat B). Terutama pas musim liburan,” kata Anggoro kepada Pandangan Jogja @Kumparan, Selasa (28/6).
Saat musim liburan, kendaraan-kendaraan pelat B dan pelat luar kota lain memenuhi jalan-jalan di Kota Jogja. Tapi menurut Anggoro, di antara banyaknya pengguna jalan, tingkah laku pelat B paling mencolok di antara yang lain.
“Becandaan-nya, di mana ada suara klakson di lampu merah, di situ ada pelat B,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya hobi membunyikan klakson, pengendara pelat B juga kerap membuat jengkel dengan menyalip sembarangan. Misalnya saat suatu hari Anggoro berkendara di jalur kiri. Tiba-tiba ada mobil pelat B di depannya nyelonong begitu saja ke lajur kiri yang membuat Anggoro mesti menginjak pedal rem.
“Dikiranya jalan Jogja kayak jalan Jakarta yang bisa serobot aturan,” ujar Anggoro kesal.
Mobil wisatawan ramai-ramai ditilang karena parkir di banda jalan di Malioboro pada libur lebaran lalu. Foto: Istimewa
Bukan hanya Anggoro, Nandana Yumna (26), seorang pengusaha konveksi di Jogja, juga beberapa kali dibuat jengkel dengan pengguna kendaraan pelat B.
Ketika mengendarai sepeda motor di sebuah jalan di pusat Kota Jogja yang macet, sebuah mobil berpelat B menerobos kemacetan lewat ruang sempit di sebelah kiri. Akibatnya, jalan jadi semakin macet. Yumna dan pengguna sepeda motor lain yang mestinya bisa menyisir bahu kiri jalan pun ikut terjebak macet.
ADVERTISEMENT
“Dulu ada yang sampai nyerempet motor yang diparkir di pinggir jalan, sampai hampir berantem,” ujar Yumna.
Pernah juga di sebuah persimpangan, Yumna berpapasan dengan mobil pelat B dari arah berlawanan yang memaksanya mengambil lajur kanan. Akibatnya, pengguna jalan dari arah berlawanan tak bisa lewat karena terhalang oleh mobil pelat B tersebut.
“Apalagi itu pas jam pulang kerja. Jadi macetnya jadi makin parah,” ujarnya.
Mobil wisatawan ramai-ramai ditilang karena parkir di banda jalan di Malioboro pada libur lebaran lalu. Foto: Istimewa
Seorang wartawan di Yogyakarta, Alfian (23), pernah nyaris celaka karena perilaku pengguna pelat B yang sembrono. Sebulan yang lalu, saat ia sedang memacu sepeda motornya, tiba-tiba sebuah mobil dengan pelat B dari kiri memotong jalannya. Tanpa memberi aba-aba, mobil itu langsung berbelok ke kanan.
Alfian pun mesti menarik kedua rem sepeda motornya sampai mentok. “Sampai ngepot-ngepot motorku. Untung enggak nabrak,” kata Alfian.
ADVERTISEMENT
Alfian juga kerap menjumpai tingkah pengguna mobil pelat B menyebalkan yang mengambil jalur kiri dan pura-pura akan belok ke kiri dengan menyalakan lampu sen. Tapi saat tiba di persimpangan, yang mestinya belok kiri bisa langsung jalan, mobil itu malah berhenti.
“Ternyata dia mau lurus, tapi pura-pura mau belok kiri. Jadinya yang beneran mau belok kiri jadi kejebak macet,” ujarnya.
Beberapa bulan lalu, tiga mobil dengan pelat luar kota di Jogja (dua pelat B dan satu pelat S) sempat jadi sorotan di media sosial. Alasannya, tiga mobil itu memaksakan diri menerobos lampu merah di Ring Road Utara.
Namun, karena dari arah lain lampu lalu lintas sudah hijau, kendaraan mulai berjalan. Akibatnya, tiga mobil dari luar kota itu terjebak di tengah persimpangan.
ADVERTISEMENT
Bulan lalu, saat musim libur lebaran, mobil-mobil dengan pelat luar kota juga sempat menjadi perhatian warga Jogja. Pasalnya, ada puluhan mobil dengan pelat luar kota yang parkir di sepanjang jalan Malioboro sehingga mengakibatkan kemacetan parah. Hal itu membuat Dinas Perhubungan dan kepolisian setempat menilang para pemilik mobil yang parkir liar di bahu jalan Malioboro.