Wisatawan Sedang Turun, Kenapa Pemkab Bantul Malah Naikkan Retribusi Wisata?

Konten Media Partner
17 April 2024 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan sedang berlibur di Pantai Parangtritis, Bantul. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan sedang berlibur di Pantai Parangtritis, Bantul. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kunjungan wisatawan di wilayah Kabupaten Bantul pada periode libur Lebaran 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Rata-rata penurunan jumlah wisatawan di Bantul sebesar 3.000 orang per hari selama libur Lebaran.
ADVERTISEMENT
Di tengah turunnya kunjungan wisatawan, Pemkab Bantul justru mengumumkan kenaikan tarif retribusi wisata di wilayah Bantul yang akan berlaku per 1 Mei 2024 mendatang.
Nominal kenaikannya rata-rata sebesar Rp 5.000. Untuk kawasan wisata pantai selatan misalnya, dari yang sebelumnya Rp 10.000 nantinya akan jadi Rp 15.000. Sedangkan wisata gua seperti Gua Cerme dan Gua Selarong akan naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 10.000.
“Kenaikan ini bertujuan untuk meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah),” kata Kasi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul, Markus Purnomo Adi, saat dihubungi pada Rabu (17/4).
Destinasi Pantai Depok, Bantul. Foto: Bantulpedia
Markus meyakini perubahan tarif retribusi ini tak akan memperparah tren negatif kunjungan wisatawan ke Bantul. Sebab, kenaikan tarif ini juga akan dibarengi dengan peningkatan kualitas destinasi wisata yang mereka miliki.
ADVERTISEMENT
“Kenaikan tarif ini akan kita imbangi dengan perbaikan fasilitas di destinasi wisata,” ujarnya.
Ia mencontohkan, saat ini ada banyak fasilitas seperti joglo atau tempat pertemuan di destinasi wisata yang mengalami kerusakan. Dengan kenaikan retribusi ini maka harapannya kerusakan-kerusakan fasilitas di destinasi wisata itu bisa diperbaiki dan ditambah.
Selain itu, kabupaten lain di DIY seperti Gunungkidul dan Kulon Progo juga sudah lebih dulu menaikkan tarif retribusi wisatanya. Sehingga meski Bantul juga menaikkan tarif retribusi wisata, tapi harganya menurutnya bisa tetap bersaing dengan kabupaten tetangga,
“Sudah pada naik malah, terutama Kulon Progo dan Gunungkidul itu sudah naik per 1 Januari kemarin,” ujar Markus Purnomo Adi.