Zainal Arifin Mochtar: Pencalonan Andika Perkasa Tergantung Pasca-Oktober

Konten Media Partner
24 Mei 2022 14:36 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zainal Arifin Mochtar (tengah) didampingi penulis buku 'Ganjar-Perkasa,' Indra Ismawan (kiri) dan Julius Felicianus (kanan) saat menjadi penanggap utama peluncuran buku tersebut pada Jumat (20/5) lalu di Cafe Medpresso, Sleman, DIY. Foto: ESP
zoom-in-whitePerbesar
Zainal Arifin Mochtar (tengah) didampingi penulis buku 'Ganjar-Perkasa,' Indra Ismawan (kiri) dan Julius Felicianus (kanan) saat menjadi penanggap utama peluncuran buku tersebut pada Jumat (20/5) lalu di Cafe Medpresso, Sleman, DIY. Foto: ESP
ADVERTISEMENT
Sekelompok pegiat buku dan relawan meluncurkan buku ‘Ganjar-Perkasa; Duet Maut Sipil Militer Menjaga Keutuhan NKRI’ pada Hari Kebangkitan Nasional, Jumat malam 20 Mei lalu di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Hadir sebagai penanggap utama dalam acara bedah buku tersebut, akademisi dari Fakultas Hukum UGM, Zainal Arifin Mochtar.
Adapun tim penulis, Indra Ismawan, Julius Felicianus, Widihasta Wasana Putra, Wayan Darmaputra, dan Haji Danuri, secara lengkap datang dan berbicara di depan ratusan peserta yang hadir melawan hujan lebat malam itu yang mengguyur kawasan Deresan, Gejayan, Sleman tempat berlangsungnya acara.
Membuka tanggapannya, Zainal mendeclare kehadirannya di acara malam itu hanya dalam konteks bedah buku dan tidak berurusan dengan pencalonan capres dan cawapres.
“Saya harus mendeclare diri saya sebagai PNS yang tidak boleh mendukung capres dan cawapres. Saya ke sini konteksnya bedah buku. Jangan sampai dianggap saya ikut dukung mendukung karena bisa diberhentikan dari PNS. Ada larangan untuk itu,” papar Zainal.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Zainal memaparkan bahwa partai dan Presiden Jokowi adalah penentu utama pilpres 2024 disamping postur pemilih.
Ganjalan utama bagi Ganjar Pranowo adalah pada dukungan Partai PDIP yang sampai sekarang terus mengcounter wacana pencalonannya.
“Tapi dari Presiden Jokowi ada kebutuhan untuk menentukan next, penggantinya siapa. Nah, Ganjar ini semacam titisan Jokowi, banyak kemiripan gaya dan branding,” kata Zainal.
Zainal Arifin Mochtar saat menjadi penanggap utama peluncuran buku 'Ganjar-Perkasa; Duit Maut Sipil Militer Menjaga Keutuhan NKRI’ di Yogyakarta, Jumat (20/5).
Bagi Andika Perkasa, dukungan utama sementara yang bisa diharapkan adalah dari Presiden Jokowi yang sampai saat ini sayangnya publik belum banyak melihat relasi Jokowi-Andika Perkasa.
Maka sinyal terpenting akan masa depan politik Andika Perkasa adalah jabatan apa yang akan diberikan Presiden Jokowi kepadanya pasca pensiun sebagai Panglima TNI pada Oktober nanti.
“Calon politisi musti terus berada di spotlight, butuh terus di bawah lampu sorot media. Nah bagi Andika ini setelah gak jadi panglima akan dilempar ke mana. Kalau dia dapat jabatan penting berarti Jokowi merestui,” papar Zainal.
ADVERTISEMENT
Faktor yang tak kalah penting bagi relawan untuk menentukan dukungan pada sosok tertentu untuk menjadi pasangan Capres-Cawapres adalah postur pemilih.
Pertama, perbedaan kecenderungan pilihan dari pemilih kota dan non kota. Berdasar beberapa metode survey yang selama ini telah dilakukan, desa masih memegang peran utama dengan persentasa 60-65 persen sementara kota hanya 35-40 persen.
“Surveynya di desa apa kota itu akan beda hasilnya. Punya HP apa nggak? Beda. Nah, saran saya untuk buku ini berikutnya ya harus pakai survey yang lebih metodologis,” terang Zainal.
Sementara faktor Jawa dan luar Jawa, menurut Zainal pada saat ini sudah tak begitu relevan. Sebaliknya, usia pemilih justru lebih relevan untuk melihat seberapa laku sebuah pasangan Capres-Cawapres.
ADVERTISEMENT
“Usia 17-40 tahun kira-kira ada 55 persen dari total pemilih. Soal angka-angka ini mohon dicek lebih detil lagi, saya bisa saja keliru,” kata Zainal.
Profil Lengkap ‘Ganjar-Perkasa’
Arak-arakkan ritual doa dan tumpeng keselamatan oleh Sanggar Pangawika Minomartani pimpinan Bambang Nursinggih meraimakan peluncuran buku 'Ganjar-Perkasa.' Foto: ESP
Ketua tim riset GP, penyusun buku ‘Ganjar Perkasa: Duet Maut Sipil Militer Menjaga Keutuhan NKRI,’ Indra Ismawan dalam paparannya menjelaskan bahwa buku ini menjelaskan secara lengkap profil pasangan ini sehingga masyarakat bisa mendapat gambaran lengkap apa yang masih mereka rasakan secara intuitif.
“Jadi temuan dari riset 3 bulan itu kan masyarakat sudah secara intuitif pingin duet maut Ganjar Pranowo-Andika Perkasa. Nah buku ini memberi pegangan rasional, sehingga tidak hanya memilih berdasar hati tapi juga pertimbangan rasional,” papar Indra.
Isi buku meliputi 8 BAB yang terdiri dari: Bonus Demografi Dalam Bayang-bayang Politik, Peta Kekuatan dan Elektabilitas Terkini, Siapakah Sebenarnya Ganjar Pranowo, Siapakah Sebebenarnya Andika Perkasa, Sinergi Kepemimpinan Sipil-Militer, Ganjar Pranowo dalam Skema “sharing Power”, Ganjar Perkasa akan Mengubah Peta Persaingan Pilpres 2024, PDIP Tidak Akan Main-main.
ADVERTISEMENT
“Buku ini juga menawarkan pembagian tugas pekerjaan antara Presiden dan Wakil Presiden, sehingga Wakil Presiden aktif ikut bekerja saling mendukung tidak sekedar menjadi pelengkap atau kasarnya sebagai ban serep,” terang Indra.
Ketua Relawan Ganjar-Perkasa, Wayan Darmasaputra saat memberi penjelasan pada pers dalam peluncuran buku 'Ganjar-Perkasa' di Yogya, Jumat (20/5). Foto: ESP
Wayan Darmaputra, salah satu anggota tim riset mengklaim bahwa temuan dalam buku sudah diinfokan kepada jaringan teman-teman di dalam negeri dan luar negeri yang ternyata banyak yang menyarankan mengapa tidak dibuat sekalian Relawan ‘Ganjar-Perkasa.’
“Teman-teman jaringan kami yang dulu mendukung Presiden Jokowi di tahun 2014 dan 2019 sangat antusias membantu mendirikan Relawan Ganjar-Perkasa di daerahnya masing-masing. Termasuk jaringan kami di luar negeri seperti di Australia, Singapore, Malaysia, Hongkong, Uni Emirat Arab, Belanda, Amerika, Papua Nugini, Italia dan akan menyusul di beberapa wilayah dan negara yang lain,” papar Wayan yang di acara tersebut juga didapuk sebagai Ketua Tim Relawan Ganjar-Perkasa.
ADVERTISEMENT
Acara peluncuran buku yang disusul dengan deklarasi relawan Ganjar-Perkasa pada malam itu juga diisi dengan arak-arakkan ritual doa dan tumpeng keselamatan yang dilakukan oleh sejumlah seniman.
“Buku dijual di semua marketplace, hasil penjualan buku akan digunakan untuk operasional tim relawan. Jadi ini murni dari kami sendiri ya, berdasar temuan di masyarakat. Sekali lagi, tak ada pendanaan dari Mas Ganjar apalagi Panglima Andika. Enggak ada. Ini murni aspirasi dari bawah. Ini politik rakyat, bukan elit,” pungkas Wayan.