Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Home Sweet Loan: Realita Pahit Generasi Muda dalam Mimpi Memiliki Rumah
12 Februari 2025 15:28 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pandu Watu Alam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Deretan Rumah: Image by Anna Dyshel from Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jktwggrbyx060t6vf0r4cr6h.jpg)
ADVERTISEMENT
"Home Sweet Loan" hadir di Netflix pada 30 Januari 2025 dan menempati 10 film teratas bahkan setelah hampir dua minggu penayangannya. Film drama ini pertama kali dirilis di bioskop pada 26 September 2024 dan disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangie. Film ini mengisahkan perjuangan Kaluna, seorang pekerja kantoran yang berusaha keras memiliki rumah sendiri di tengah tekanan sebagai bagian dari "generasi sandwich."
![Ilustrasi Kehidupan Pekerja Kantoran di Kota Besar: AI Image generated by Freepik](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jktwx7ya4kprjj3x70f5szaq.png)
Kehidupan Generasi Sandwich di Kota Besar
ADVERTISEMENT
Jika berbicara tentang "generasi sandwich" di Asia, hal ini bukan sesuatu yang baru. Bahkan, bisa dikatakan bahwa kondisi ini telah menjadi bagian dari budaya yang secara tidak disadari sudah mengakar. Anak selayaknya berbakti kepada orang tua dengan cara mengayomi mereka serta menyayangi adik atau anaknya dengan memenuhi kebutuhannya, bahkan terkadang harus berkorban demi kebahagiaan keluarga. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah, "sandwich" seperti apakah kita?
Film ini berhasil menggambarkan realitas kehidupan generasi sandwich di kota besar melalui karakter Kaluna, yang harus menanggung beban finansial untuk orang tua sekaligus keluarganya sendiri. Tinggal di kota besar dengan kondisi keluarga yang berdesakan dalam satu rumah sering kali memicu konflik, sebagaimana yang dialami Kaluna dalam film ini. Potret kehidupan yang diperlihatkan Kaluna dalam film sangatlah nyata, terutama bagi mereka yang sibuk mengejar target dan ambisi demi mendapatkan kehidupan yang "nyaman" menurut versi mereka masing-masing.
ADVERTISEMENT
Apresiasi Penonton dan Keterkaitan dengan Realita
Sejak penayangan perdananya, Home Sweet Loan mendapat banyak apresiasi dari penonton. Hal ini menunjukkan bahwa film ini berhasil merepresentasikan pengalaman nyata sebagian besar penontonnya, terutama mereka yang berada dalam posisi serupa dengan Kaluna. Di situs IMDb, film ini mendapatkan rating 8,1/10.
Cerita yang dekat dengan kehidupan nyata mampu membangun keterlibatan emosional yang kuat antara film dan penontonnya. Karakteristik film komersial yang populer biasanya memiliki kedekatan dengan kehidupan nyata pada kurun waktu tertentu. Selain untuk meraih keuntungan dari penjualan tiket dan sponsor, film semacam ini juga bertujuan membangun keterikatan emosional dengan audiensnya.
Kritik Sosial terhadap Kesulitan Memiliki Rumah bagi Generasi Muda
Film ini juga menyoroti kesulitan generasi muda dalam memiliki rumah. Harga properti yang terus meningkat tidak sebanding dengan pendapatan yang stagnan, sehingga banyak anak muda kesulitan membeli rumah. Menurut survei Populix pada 2023, sekitar 61% anak muda Indonesia berusia 24–39 tahun mengalami kesulitan untuk membeli rumah sendiri.
ADVERTISEMENT
Selain itu, film ini mengkritik dinamika keluarga, seperti orang tua yang terlalu memanjakan salah satu anak sehingga mengorbankan kepentingan anak lainnya, yang memicu konflik antarsaudara. Di awal film, terdapat cuplikan berita yang menyatakan bahwa generasi muda kesulitan membeli rumah. Ini secara tidak langsung menjadi kritik terhadap pemerintah mengenai tingginya harga properti akibat mahalnya harga tanah, bahan bangunan, dan pajak. Kondisi ini semakin menyulitkan generasi muda untuk membangun kehidupan mandiri.
Secara keseluruhan, Home Sweet Loan berhasil menyajikan cerita yang relevan dengan kondisi sosial saat ini, terutama bagi generasi muda yang berjuang untuk mandiri di tengah berbagai tekanan finansial dan sosial.