Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
JANGAN MAU KALAH SAMA SEMUT!
8 November 2017 14:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Panduan Muslim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kita bisa belajar dari semut, Mengapa semut akan berhenti sejenak jika bertemu/berpapasan dengan semut lainnya?. Semut yang terlihat “mengadu kepala” saat bertemu itu sebenarnya sedang berkomunikasi. T.C. Schneirla, seorang peneliti di New York University, pernah mengadakan percobaan dengan semut. Ia mengambil seekor semut lalu ditaruh dalam tempat yang berisi makanan. Semut lain ditaruh dalam tempat yang berisi semut-semut musuh. Kemudian kelakuan kedua semut ini diamati terutama ketika berpapasan dengan teman-temannya di jalan.
ADVERTISEMENT
Dari penelitian itu, Schneirla menyimpulkan bahwa zat kimia yang dikeluarkan dari makanan ataupun dari musuh semut menempel pada semut itu. Ketika bertemu dengan semut temannya, semut ini akan saling menyapa, bersalaman (bersentuhan). Nah, dengan saling menyapa inilah zat kimia dari semut akan memberi tahu temannya (melalui antena di kepala semut) apakah di lingkungan sekitarnya ada makanan atau ada musuh.
Mengapa kita tidak belajar dari semut? Bersalaman contohnya, banyak umat muslim yang meremehkan amalan yang satu ini, yah! Bersalaman. Apa lagi zaman now! Padahal, jika saja kita mengetahui rahasia dibalik bersalaman, pasti kita berlomba-lomba untuk tidak menyepelekannya. Mari kita simak salah satu hadist Nabi Muhammad SAW berikut :
“Tidak ada dua orang yang bertemu, lalu berjabat tangan melainkan pasti diampuni untuk keduanya sebelum mereka berpisah” (HR.Tirmidzi dan Abu Daud)
ADVERTISEMENT
Subhanallah . . . Siapa coba yang membayangkan, bahwa berjabat tangan bisa menjadi salah satu sebab diampuninya dosa kita? Maka dari itu, setelah kita mengetahui hadis ini, mari kita mengamalkannya. Tetapi, ingat! Jangan lupa niat kita ketika bersalaman, yaitu mengharap terampuni dosa-dosa kita. Selain itu kita pun mempererat silaturahmi kita sesama muslim.
Dari kesimpulan cerita semut, kita bisa ambil sisi positifnya. Kita yang di beri akal yang luar biasa jangan mau kalah sama semut. Semut, kalau mendapatkan makanan yang besar contohnya kecoa mati, mereka tidak akan memakannya sendiri. Melainkan memanggil teman-temannya dan menggotongnya bersama-sama. Begitupun kita sebagai manusia, selain bersalaman jika kita mendapatkan rizki yang lebih janganlah menikmati sendiri. Alangkah baiknya saling berbagi sesama.
ADVERTISEMENT