Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Konten dari Pengguna
Ikut PKP Dinkes Bogor, NLC Pangan Publik Siap Hadapi Persaingan Kuliner Sehat!
27 Februari 2025 13:41 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Pangan Publik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Bogor – Nusantara Local Catering (NLC) Pangan Publik Indonesia mengikuti Pelatihan Keamanan Pangan (PKP) yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor pada Rabu, 26 Februari 2025. Kegiatan ini menjadi langkah penting bagi NLC, yang telah beroperasi selama satu tahun dan kini tengah merapikan legalitas serta perizinan usaha agar dapat bersaing dengan penyedia pangan siap saji lainnya. Pangan Publik Indonesia menyadari bahwa regulasi keamanan pangan semakin ketat, didukung oleh berbagai peraturan, seperti UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Permenkes No. 1096 Tahun 2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Dalam konteks peraturan daerah, NLC pun mengikuti standar yang ditetapkan oleh Peraturan Bupati Bogor Nomor 26 Tahun 2013 dan Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2022 tentang Pangan Aman Sehat Rumah Tangga (PASRT). Kegiatan PKP ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai sektor penyedia pangan siap saji, termasuk jasaboga, restoran, satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), dan instalasi gizi rumah sakit. Acara ini dibuka langsung oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Dr. Agus Fauzi, M.Kes.
ADVERTISEMENT
Dalam pelatihan tersebut, NLC menerima tujuh materi penting yang berkaitan dengan keamanan pangan siap saji. Materi yang diberikan mencakup kebijakan keamanan pangan, cemaran pangan dan penyakit bawaan pangan, pembersihan dan sanitasi peralatan, pemeliharaan lingkungan kerja, higiene perorangan penjamah pangan, tahapan produksi pangan siap saji, serta sanitasi standar operasional prosedur. Sebagai bagian dari persyaratan mendapatkan sertifikat penyuluh keamanan pangan, seluruh peserta juga harus menyelesaikan post-test yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. Keikutsertaan NLC dalam PKP ini menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa seluruh proses produksi pangan yang dijalankan sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan konsumen tetapi juga memperkuat daya saing usaha kuliner Pangan Publik Indonesia di pasar lokal maupun nasional.
ADVERTISEMENT
Menurut Budimansyah Nasution, Penanggung Jawab usaha kuliner NLC Pangan Publik Indonesia, pelatihan ini sangat menarik dan memotivasi para pelaku usaha makanan siap saji, terutama di Kabupaten Bogor. “Kegiatan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya keamanan pangan dalam industri kuliner. Kami berharap para pelaku usaha tidak hanya fokus pada tampilan dan rasa makanan, tetapi juga memastikan bahwa produk mereka sehat dan aman bagi konsumen. Ini juga membuka peluang bagi lulusan Teknologi Pangan, Teknologi Hasil Pertanian, Ilmu Gizi, dan Kesehatan Masyarakat yang tergabung di Pangan Publik Indonesia untuk berkontribusi dalam menata industri pangan olahan agar lebih berkualitas,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa Pangan Publik Indonesia berharap dapat terus berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan instansi terkait dalam penyelenggaraan program pelatihan serupa untuk menjaring lebih banyak pengusaha makanan dan minuman yang peduli terhadap standar keamanan pangan.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini menjadi langkah penting bagi pelaku usaha kuliner dalam memperoleh Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT), yang salah satu syarat utamanya adalah memiliki Sertifikat Penyuluh Keamanan Pangan. Dampaknya, seluruh pemilik dan penanggung jawab usaha pangan, termasuk restoran, catering, serta penyedia layanan gizi rumah sakit, perlu mengikuti pelatihan PKP ini dan lulus dalam post-test untuk mendapatkan sertifikat tersebut. Ke depan, Pangan Publik Indonesia berharap agar pelatihan ini dapat diadakan secara mandiri dengan dukungan instansi pemerintah, sehingga semakin banyak pelaku usaha makanan dan minuman yang sadar akan pentingnya keamanan pangan. Dengan demikian, masyarakat dapat menikmati sajian yang tidak hanya lezat, tetapi juga sehat dan aman untuk dikonsumsi.