Konten dari Pengguna

Pangan Publik : Desak Bertindak! Harga Gas 3 Kg Naik, Rakyat Kecil Menjerit

Pangan Publik
Bersama Kebangkitan Swasembada Pangan Lebih dari keluarga dan saudara sedarah, kami membuka sharing dan keluh kesah
13 Februari 2025 20:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pangan Publik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto PKL Usaha Mikro (sumber : Dokumentasi Pribadi/Kredit Foto)
zoom-in-whitePerbesar
Foto PKL Usaha Mikro (sumber : Dokumentasi Pribadi/Kredit Foto)
ADVERTISEMENT
Bogor, 13 Februari 2025. Kelangkaan gas melon atau LPG 3 kg di berbagai daerah semakin memicu kekhawatiran masyarakat, terutama pelaku usaha kecil yang bergantung pada bahan bakar subsidi ini. Seiring dengan menipisnya pasokan, harga gas melon di tingkat pengecer pun merangkak naik, menambah beban ekonomi rumah tangga serta sektor usaha mikro. Kondisi ini memunculkan pertanyaan besar: dengan naiknya biaya energi, apakah harga pangan masih bisa tetap terjangkau bagi masyarakat?
ADVERTISEMENT
Dampak kenaikan harga gas melon ini tidak hanya dirasakan oleh pedagang makanan kecil, tetapi juga oleh konsumen yang kini menghadapi potensi lonjakan harga pangan. Banyak warung makan, pedagang gorengan, dan usaha rumah tangga lainnya terpaksa menyesuaikan harga jual atau mengurangi porsi demi menekan biaya produksi. Sementara itu, pemerintah terus berupaya menstabilkan pasokan dengan operasi pasar dan pengawasan distribusi, namun efektivitas langkah ini masih menjadi tanda tanya di tengah meningkatnya permintaan.
Dampak setelah tiba-tiba gas melon sulit didapatkan dan terbatas, kini harga gas bersubsidi merangkak naik dari pangkalan gas 3kg, muncul dugaan adanya permainan dari oknum tertentu yang sengaja menimbun atau mempermainkan distribusi demi keuntungan pribadi. Laporan menyebutkan bahwa LPG 3 kg bukanlah bermasalah pada pengecer dengan harga naik, melainkan hanya mengikuti harga pangkalan yang disediakan agen. Praktik spekulasi semacam ini semakin memberatkan masyarakat kecil yang seharusnya mendapat akses subsidi dengan harga wajar. Jika tidak segera ditindak tegas, bukan tidak mungkin krisis ini akan terus berulang, merugikan rakyat kecil sekaligus mencerminkan lemahnya pengawasan dalam sistem distribusi energi bersubsidi.
ADVERTISEMENT
Budimansyah Nasution Presiden Pangan Publik Indonesia menyampaikan bahwa ditengah effesiensi pemerintah pada belanja negara jangan sampai subsidi gas 3kg bagi masyarakat miskin terdampak dipangkas atau ini memang betul dugaan ada oknum dirantai pasok yang memainkan harga? pentingnya harga gas yang tetap Rp. 17.500 di pangkalan atau bahkan turun akan lebih baik, karena berpengaruh nyata akan keterjangkauan harga produk pangan konsumsi yang sehat, serta produk masih mengandung gizi yang baik dikonsumsi dari sempurnanya pemasakan. Mengingat pertengahan tahun 2024 pun harga gas alam dunia mengalami penurunan sesuai penyajian dari Databoks Kata Data dan Gas Market Report, Q1-2025 dari International Energy Agency (IEA).