Konten dari Pengguna

Tegas ! Pangan Publik Indonesia Dukung Makan Siang Gratis Tanpa Dana BOS

Pangan Publik
Bersama Kebangkitan Swasembada Pangan Lebih dari keluarga dan saudara sedarah, kami membuka sharing dan keluh kesah
6 Maret 2024 20:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Pangan Publik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Rapat Online Organisasi Pangan Publik Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Rapat Online Organisasi Pangan Publik Indonesia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bogor, 6 Maret 2024. Program makan siang gratis bagi siswa sekolah lazim diadakan pada negara dengan pendapatan tinggi. Berdasarkan data Child Nutrition Foundation (GCNF) 2021 bahwa dari 139 negara yang di survei terdapat 125 negara memiliki program pemberian makanan berskala besar di sekolah dasar dan sekolah menengah. Dalam keterangan data GCNF, negara yang telah menyelenggarakan program makan siang gratis di sekolah, ada sekitar 330,3 juta anak yang menerima makanan sekolah mulai 2020. Namun berjalannya program siswa makan gratis di sekolah ternyata ada resiko yang perlu diperhatikan bersama, karena ada riset menunjukkan potensi risiko kesehatan. Ditandai peneliti Stanford mengungkapkan keberadaan bisphenol A (BPA), bahan kimia beracun dalam makanan sekolah, serta makanan ultra-proses (makanan dari pabrik yang melalui banyak tahap pengolahan) yang akan berdampak terjangkitnya penyakit kronis seperti obesitas dan penyakit kardiovaskular.
ADVERTISEMENT
Organisasi Pangan Publik Indonesia mengaspresiasi akan penerapan kembali makan siang gratis di sekolah secara nasional oleh pemerintah yang akan datang, tapi dalam penyelenggaraannya supaya menggunakan dana alokasi khusus atau umum, jangan sampai memotong atau memasukan pada daftar belanja dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) tanpa ada penambahan anggaran. Organisasi mengingatkan pemerintah memiliki komitmen menjaga anggaran pendidikan 20% dari anggaran belanja negara untuk tujuan meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Jangan sampai anggaran belanja negara untuk fokus pendidikan sebesar Rp. 665,02 trilliun ( setara 20% APBN 2024) berubah tahun depan dibebani dengan pembiayaan makan siang, terkecuali adanya penambahan anggaran yang proporsional.
Adanya peningkatan aktivitas manajemen konsumsi pangan bergizi bagi siswa dengan program makan siang gratis, minum susu gratis dapat berbanding lurus dengan meningkatnya mutu peserta didik yang dapat meningkatkan SDM Indonesia. Adapun indikator kualitas SDM mencangkup capacity (kemampuan pekerja mengetahui huruf dan edukasi), deployment (tingkat partisipasi pekerja dan pengangguran), development (tingkat dan partisipasi pendidikan), dan know-how (tingkat pengetahuan dan kemampuan pekerja serta ketersediaan pekerja). Status gizi sangat berperan untuk memastikan kapasitas SDM unggul, melakukan investasi program dibidang gizi memang tidak bisa instan berdampak, jadi seluruh pihak harus di edukasi akan pemahaman yang berjangka panjang ini.
ADVERTISEMENT
Organisasi Pangan Publik Indonesia menyerukan kepada pemuda pangan dari latar belakang studi teknologi pangan dan studi ilmu gizi supaya mendukung realisasi program makan siang gratis dan minum susu gratis bagi siswa, tanpa membebankan biaya dalam dana BOS terkecuali adanya peningkatan anggaran yang signifikan. Pun peranan lainnya, organisasi mengajak alumni hingga mahasiswa aktif berlatar belakang studi teknologi pangan dan studi ilmu gizi supaya ikut berperan mengawasi berjalannya program makan siang, minum susu ini secara langsung, serta pemuda pangan bersiap apabila diperlukan petugas pengawas dan manajemen standar gizi dalam distribusi produk makan siang dan minum susu bagi siswa di setiap daerah.
#panganpublik #makansianggratis #minumsusugratis