Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
BRIN Menjawab Tantangan Sinergi dan Konsolidasi Litbangjirap
22 Desember 2021 19:07 WIB
Tulisan dari Panjianto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Empat LPNK Dilebur
ADVERTISEMENT
Beberapa bulan yang lalu publik diramaikan dengan rencana dileburnya empat LPNK yaitu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Tidak hanya publik yang menyayangkan akan rencana peleburan tersebut, namun internal LPNK juga tidak setuju dengan penggabungan organisasi. Banyak staf memberikan tanggapan negatif dari rencana penggabungan ini dengan tidak tanpa alasan. Mereka berargumen dengan alasan dan dasar hukum yang jelas. Dari level staf biasa, pejabat eselon hingga anggota DPR memberikan komentar dan aksi yang nyata demi mempertahankan kelembagaan litbangjirap saat itu. Rencana ini dianggap tidak sesuai dan dikhawatirkan proses peleburan lembaga riset ke dalam BRIN akan melanggar undang-undang karena beberapa LPNK dibentuk secara khusus berdasarkan undang-undang seperti BATAN dan LAPAN.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Lembaga Litbangjirap ?
Dengan melihat Undang-undang Nomor 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berfungsi menumbuhkembangkan penguasaan teknologi dan meningkatkan pendayagunaan teknologi serta bertanggung jawab menghasilkan inovasi dan mendorong keberhasilan penerapannya, banyak upaya yang dilakukan para pihak lembaga litbangjirap baik staf maupun pejabat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan keberadaan lembaga litbangjirap. Dimulai dari desiminasi informasi capaian teknologi untuk menguatkan argumen penolakan peleburan hingga konsolidasi organisasi untuk sinegitas dan optimalisasi kinerja antar LPNK. Teknologi informasi tidak lepas dari upaya desiminasi capaian teknologi didukung oleh staf internal yang ikut serta mendukung publikasi melalui kanal digital seperti youtube dan sosial media. Jalur komunikasi formal dan informal dengan berbagai pihak terus ditempuh sebagai tindak lanjut upaya konsolidasi agar tercipta sinergitas dan optimalisasi kinerja antar LPNK dengan maksud agar keberadaan nama lembaga litbangjirap tetap ada. Kenapa hal ini diperjuangkan, karena terbentuknya LPNK berdasarkan pada undang-undang dan merupakan sebuah capain besar bangsa Indonesia. Sehingga rencana peleburan LPNK dianggap menjadi sebuah simbol kemunduran perkembangan teknologi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
BRIN
Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional maka menjawab rencana peleburan empat LPNK yang dikosolidasikan untuk menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi. Sehingga dapat digarisbawahi bahwa Badan Riset dan Inovasi Nasional yang disingkat BRIN adalah lembaga pemerintah yang menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi.
Disamping BRIN, dalam Perpres tersebut juga menjelaskan keberadaan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) yang merupakan perangkat daerah yang menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi yang terintegrasi di daerah. BRIN mempunyai tugas membantu Presiden dalam menjalankan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi secara nasional yang terintegrasi serta melakukan monitoring, pengendalian, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi BRIDA.
ADVERTISEMENT
Lapan, Batan, LIPI, dan BPPT diintegrasikan ke BRIN, maka berimbas pada perombakan sejumlah pejabat. Pelantikan pejabat segera dilakukan sehingga dapat mendukung fungsinya BRIN membangun ekosistem dan inovasi yang lebih baik. Beberapa Organisasi Riset (OR) dibentuk diantaranya adalah OR Tenaga Nuklir, OR Ilmu Pengetahuan Kebumian, OR Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora, OP Penerbangan dan Antariksa, OR Ilmu Pengetahuan Teknik, OR Ilmu Pengetahuan Hayati, dan OR Pengkajiandan Penerapan Teknologi. OR tersebut menjadi jalan sinergitas tugas dan fungsi lembaga litbangjirap yang harus berjalan didalam tubuh BRIN.
Bagaimana dengan SDM BRIN?
Pemetaan dilakukan melalui koordinasi yang dipimpin oleh Biro Organisasi dan Sumber daya Manusia (BOSDM) secara bertahap. Komunikasi antar organisasi dan staf terus dilakukan oleh BOSDM baik melalui rapat terbatas, apel pagi dan sosialisasi kebaruan organisasi di tingkat kedeputian hingga organisasi pelaksana. Hal ini menjadi sesuatu yang baru yang mencirikan reformasi birokrasi. Sebelumnya lembaga litbagjirap yang memiliki irisan tugas dan fungsi yang sama dapat dilakukan pemetaan tugas dan fungsi menjadi lebih baik sehingga optimalisasi pengembangan iptek lebih terasa dari hulu ke hilir.
ADVERTISEMENT
Didalam pemetaan staf LPNK diberikan kesempatan untuk memilih tempat kerja yang baru melalui pemetaan SDM dengan pilihan pertimbangan yaitu kompetensi dan peminatan untuk pengembangan karir. Staf juga dipersilahkan memilih berdasarkan pertimbangan jarak rumah ke kantor. Sejauh ini capaian integrasi pemetaan SDM berjalan baik dan paralel dengan pematangan organisasi dalam kedeputian, direktorat, OR sebagai organisasi pelaksana, dan unit kerja.
Komunikasi Organisasi BRIN
Komunikasi organisasi menjadi salah satu kunci tahapan keberhasilan dalam konsolidasi dan sinergitas ini. Penyampaian informasi dari atasan ke bawahan harus sesuai dengan struktural di organisasi. Sejauh ini Kepala BRIN Laksono Tri Handoko melakukan intruksi pemetaan dengan komunikasi yang sangat baik. Ada kalanya penggunaan komunikasi ke bawah (downward communication) yang efektif untuk penyampaian instruksi, pengarahan, pengontrolan kepada jajaran dibawahnya. Komunikasi konsolidasi adalah suatu kebaruan dalam organisasi BRIN maka komunikasi ke bawah banyak dilakukan untuk menjamin segera tercapainya target pemetaan dan reorganisasi. Dominan dalam melakukan komunikasi ke bawah namun tidak mengabaikan komunikasi dari bawahan kepada atasan. Tidak hanya itu, dalam proses integrasi dan konsolidasi banyak terjadi komunikasi horisontal dan diagonal baik antar staf yang sudah atau belum mendapatkan pemetaan dengan BOSDM, atau komunikasi antar kedeputian, komunikasi antar direktorat dan komunikasi antar organisasi riset. Konteks komunikasi organisasi antar staf BRIN saat ini bersifat koordinasi sehingga satu dengan yang lain saling memberikan informasi untuk menyelesaikan rencana dan target pekerjaan di unit yang lama hingga di penghujung tahun 2021 dan perencanaan untuk kegiatan di tahun 2022 dengan organisasi BRIN yang baru. (Pnj)
ADVERTISEMENT