Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pariwisata dan Teknologi: Membangun Masa Depan Pariwisata dengan AI
3 Mei 2025 18:21 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Panji Alam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Membangun Kemajuan Pariwisata di masa depan dengan AI sempat menjadi perbincangan beberapa tahun terakhir ini. Teknologi selalu menjadi pendorong transformasi dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk industri pariwisata. Di tengah revolusi digital yang terus berkembang, kecerdasan buatan (AI) menjadi salah satu elemen penting yang mengubah cara kita merencanakan perjalanan, menikmati pengalaman wisata, hingga mengelola operasional sektor ini. AI menghadirkan peluang besar, tetapi juga menantang kita untuk beradaptasi. Perkembangan AI itu sendiri sangat pesat, dan ada prediksi bahwa AI dapat menggantikan kecerdasan manusia sepenuhnya (Tegmark, 2017 ; Yeoman, 2012).
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak paling signifikan dari AI dalam pariwisata adalah kemampuannya untuk mempersonalisasi pengalaman wisatawan. Melalui analisis data besar (big data), AI dapat memahami preferensi individu berdasarkan pola perjalanan sebelumnya, pencarian daring, dan ulasan yang diberikan. Hasilnya, platform seperti agen perjalanan daring atau aplikasi pemesanan dapat memberikan rekomendasi yang sangat spesifik, mulai dari destinasi, penginapan, hingga aktivitas yang sesuai dengan minat pengguna.

Misalnya, sistem AI dapat merekomendasikan destinasi pantai yang kurang populer tetapi menawarkan suasana yang tenang untuk wisatawan yang mencari pengalaman santai, atau mengarahkan pecinta kuliner ke restoran lokal yang otentik berdasarkan ulasan konsumen serupa. Personalisasi ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga membantu mendistribusikan arus wisatawan ke tempat-tempat yang sebelumnya kurang dikenal, mengurangi tekanan di lokasi wisata utama.
ADVERTISEMENT
Efisiensi Operasional yang Lebih Tinggi
AI juga merevolusi cara operasional pariwisata dijalankan. Hotel, maskapai penerbangan, dan operator tur kini menggunakan AI untuk mengoptimalkan operasi mereka. Chatbot berbasis AI, misalnya, memungkinkan layanan pelanggan tersedia 24/7 dengan memberikan jawaban cepat atas pertanyaan umum, memfasilitasi pemesanan, hingga menangani keluhan secara langsung.
Selain itu, AI digunakan untuk prediksi permintaan. Maskapai penerbangan dapat menentukan harga tiket berdasarkan analisis permintaan pasar, musim, dan data historis. Hotel dapat menggunakan algoritma AI untuk mengelola tingkat hunian mereka dengan menyesuaikan harga kamar secara dinamis. Hal ini tidak hanya meningkatkan profitabilitas perusahaan tetapi juga memberikan manfaat kepada wisatawan dengan penawaran harga yang lebih transparan dan kompetitif.
Namun, integrasi AI dalam pariwisata juga menghadirkan tantangan yang tidak bisa diabaikan. Privasi data adalah salah satu isu terbesar. Untuk memberikan pengalaman yang personal, sistem AI membutuhkan akses ke sejumlah besar data pribadi pengguna. Jika tidak dikelola dengan baik, risiko pelanggaran data dan penyalahgunaan informasi menjadi ancaman nyata.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, ada kekhawatiran tentang dampak AI terhadap tenaga kerja di sektor ini. Teknologi otomatisasi, seperti check-in mandiri di bandara atau hotel, berpotensi mengurangi kebutuhan akan staf manusia. Walaupun hal ini meningkatkan efisiensi, perubahan ini juga bisa menimbulkan pengangguran di industri yang selama ini menjadi salah satu penyerap tenaga kerja terbesar.
Peluang di Masa Depan
Di balik tantangan tersebut, AI menawarkan peluang besar untuk meningkatkan keberlanjutan dalam pariwisata. Misalnya, teknologi ini dapat digunakan untuk memonitor dampak lingkungan dari aktivitas wisata, seperti emisi karbon dari perjalanan udara atau jejak ekologis di destinasi tertentu. Informasi ini dapat membantu pengelola pariwisata merancang kebijakan yang lebih ramah lingkungan dan mengedukasi wisatawan untuk berpartisipasi dalam upaya keberlanjutan.
AI juga dapat berperan dalam menciptakan pengalaman wisata yang lebih inklusif. Teknologi pengenalan suara dan teks, misalnya, memungkinkan wisatawan dengan disabilitas untuk mengakses informasi dan layanan yang sebelumnya sulit dijangkau. Dengan demikian, AI tidak hanya memodernisasi industri ini tetapi juga membuka pintu bagi partisipasi yang lebih luas dari berbagai kalangan
ADVERTISEMENT
Salah satu aspek penting yang sering kali terabaikan adalah bagaimana AI dapat meningkatkan keselamatan wisatawan. Dengan teknologi pemantauan waktu nyata, AI dapat memberikan peringatan dini terhadap potensi bencana alam, seperti badai atau gempa bumi, di lokasi wisata tertentu. Wisatawan dapat diberi informasi melalui aplikasi atau sistem peringatan, sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri.
Selain itu, teknologi pengenalan wajah yang didukung AI dapat digunakan untuk meningkatkan keamanan di bandara, stasiun, dan destinasi wisata utama. Hal ini membantu mengidentifikasi individu yang dicurigai dan mencegah tindakan kriminal yang dapat merugikan wisatawan maupun masyarakat lokal. Dengan meningkatkan rasa aman, AI tidak hanya melindungi wisatawan tetapi juga meningkatkan kepercayaan mereka terhadap destinasi yang dikunjungi.
ADVERTISEMENT
Perlunya Kolaborasi Untuk Inovasi
Untuk memanfaatkan potensi AI secara maksimal, kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan akademisi menjadi sangat penting. Pemerintah dapat mendorong adopsi teknologi dengan menyediakan regulasi yang jelas, memastikan perlindungan data pribadi, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi. Di sisi lain, pelaku industri perlu berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi yang berfokus pada kebutuhan wisatawan.
Selain itu, edukasi publik tentang manfaat dan risiko AI juga diperlukan. Ketika masyarakat memahami bagaimana teknologi ini dapat meningkatkan pengalaman wisata mereka, resistensi terhadap adopsi AI akan berkurang. Hal ini memungkinkan transformasi pariwisata yang lebih cepat dan efektif.
Adaptasi adalah Kunci
Kemajuan AI dalam sektor pariwisata adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat menjadi alat untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak, dari wisatawan hingga penyedia layanan. Namun, keberhasilan adopsi teknologi ini sangat bergantung pada kemampuan kita untuk mengelola tantangan yang menyertainya, terutama dalam hal privasi data, dampak sosial, dan keberlanjutan.
ADVERTISEMENT
Industri pariwisata harus mengadopsi pendekatan yang berpusat pada manusia, memastikan bahwa teknologi tidak menggantikan interaksi manusia tetapi melengkapinya. Pada akhirnya, adaptasi adalah kunci untuk memastikan bahwa AI menjadi penggerak perubahan yang positif, membangun masa depan pariwisata yang lebih inklusif, efisien, dan berkelanjutan