Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Leksikologi: Kajian Kosakata dan Hubungannya dengan Linguistik
18 November 2024 10:29 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Purwanti Taman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saat ini, dalam era revolusi ilmiah dan teknologi yang terus berkembang, berbagai hal, objek, dan konsep baru bermunculan di hampir semua bidang produksi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Perkembangan ini berdampak signifikan pada pengayaan kosakata bahasa. Akibatnya, persoalan terminologi telah menjadi salah satu isu utama dalam leksikologi modern.
ADVERTISEMENT
Penting untuk dicatat bahwa pemecahan masalah terminologi, termasuk pengembangan terminologi khusus, bukan hanya krusial bagi bidang produksi, sains, dan teknologi, tetapi juga memiliki relevansi yang besar dalam linguistik.
Leksikologi, sebagai cabang linguistik, berfokus pada kajian makna kata-kata atau makna leksikal. Selain makna leksikal, kata-kata juga memiliki makna gramatikal tertentu yang diekspresikan melalui bentuknya. Sebagai contoh, kata buku memiliki makna leksikal seperti "kumpulan lembaran berisi tulisan atau gambar yang dijilid." Di sisi lain, kata ini juga memiliki makna gramatikal, seperti "jamak" atau "bentuk objek," yang diekspresikan melalui bentuk-bentuk tertentu, seperti buku-buku untuk menyatakan jamak atau buku itu untuk menunjukkan penunjukan tertentu.
Makna "kumpulan lembaran berisi tulisan atau gambar yang dijilid" termasuk dalam makna leksikal, sedangkan makna gramatikal seperti "jamak" atau "bentuk objek" lebih merujuk pada struktur gramatikalnya. Dengan demikian, kajian leksikologi tidak hanya terbatas pada kosakata, tetapi juga mencakup hubungan kompleks antara makna dan bentuk kata.
ADVERTISEMENT
Apa itu Leksikologi?
Dalam leksikologi, bunyi ujaran dianggap sebagai unit terkecil dalam ujaran manusia. Bunyi ini tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menentukan makna kata. Perubahan nada atau intonasi dalam ujaran, misalnya, dapat mengubah makna yang disampaikan, karena makna kata bersifat erat terkait dengan bunyi ujaran tersebut. Bunyi ujaran merepresentasikan sisi material atau eksternal dari kata, sedangkan makna mencerminkan sisi internal dan esensialnya. Setiap kata mengacu pada hal tertentu, seperti objek, peristiwa, ciri, jumlah, tindakan, atau keadaan.
Leksikologi tidak mempelajari kata secara terpisah, melainkan dalam kaitannya dengan kata-kata lain. Hubungan ini mencakup aspek seperti monosemi (kata dengan satu makna), polisemi (kata dengan banyak makna), sinonimi (kesamaan makna), antonimi (lawan makna), dan makna saling ketergantungan antar kata. Ketika kosakata dianggap sebagai suatu sistem, diasumsikan bahwa makna dan konsep dari kata-kata tersebut saling berkaitan.
ADVERTISEMENT
Kajian leksikologi juga bersinggungan dengan berbagai cabang linguistik lainnya, seperti:
• Leksikografi, yang berfokus pada penyusunan kamus.
• Fraseologi, yang mempelajari ungkapan tetap atau idiom.
• Semantik, yang mengkaji makna dalam bahasa.
• Etimologi, yang menelusuri asal-usul kata.
• Stilistika, yang menelaah gaya bahasa.
• Pembentukan kata, yang membahas cara kata-kata baru terbentuk.
Objek Kajian Leksikologi
Subjek utama leksikologi adalah mempelajari struktur dan sistem kosakata, pola perkembangannya, serta hubungannya dengan aspek linguistik lainnya. Adapun tugas utama leksikologi meliputi:
1. Mengkaji dinamika kosakata: Memahami proses keusangan dan pembaruan kata-kata dalam suatu bahasa, termasuk faktor linguistik dan non-linguistik yang memengaruhinya.
2. Mendeskripsikan unit leksikal secara fungsional dan semantik: Mengidentifikasi kosakata yang usang, baru, atau modern; membedah kelompok tematik; dan menemukan pola linguistik serta metodologis.
ADVERTISEMENT
3. Membekali siswa dengan teori kosakata: Mengembangkan kemampuan analisis leksiko-semantik pada pelajar untuk memahami hubungan antar kata dalam suatu sistem bahasa.
Dengan pendekatan sistematis ini, leksikologi membantu kita memahami bagaimana kosakata berkembang dan berfungsi dalam komunikasi manusia, serta memperkaya pemahaman tentang bahasa sebagai alat utama dalam kehidupan.
Leksikologi adalah cabang linguistik yang membahas berbagai masalah umum terkait perkembangan kosakata dalam semua bahasa, serta kekayaan leksikal bahasa-bahasa tertentu. Berdasarkan fokusnya, leksikologi terbagi menjadi dua jenis utama: leksikologi umum dan leksikologi khusus.
1. Leksikologi Umum
Leksikologi umum mengkaji pola-pola universal yang memengaruhi perkembangan kosakata di semua bahasa. Pola-pola ini mencakup:
• Hubungan antara bahasa dengan masyarakat, kesadaran, dan pemikiran.
• Dampaknya pada struktur kamus, yang memicu perubahan tertentu dalam organisasi kosakata.
ADVERTISEMENT
• Proses seperti modernisasi kosakata, pelapisan gaya-ekspresif, serta pengelompokan kosakata ke dalam kategori tematik atau leksiko-semantik tertentu.
Pola-pola tersebut bersifat mendasar dan berlaku untuk seluruh bahasa, menjadikan leksikologi umum sebagai dasar teori leksikal.
2. Leksikologi Khusus
Leksikologi khusus mempelajari kosakata dalam bahasa tertentu, misalnya leksikologi bahasa Indonesia, Uzbekistan, Rusia, atau Jerman. Dalam hal ini, leksikologi khusus mengacu pada pengalaman dan temuan dari leksikologi umum untuk menganalisis kekayaan leksikal suatu bahasa tertentu.
Pembagian Lanjutan Leksikologi Khusus
Leksikologi khusus dapat dibagi menjadi dua pendekatan:
• Leksikologi deskriptif: Mempelajari kosakata dalam kondisi statis, tanpa mempertimbangkan perubahan historisnya. Pendekatan ini disebut juga sebagai leksikologi sinkronis.
• Leksikologi historis: Menganalisis kosakata dalam konteks perkembangan dinamisnya sepanjang sejarah. Pendekatan ini dikenal sebagai leksikologi diakronis.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, leksikologi bahasa Inggris modern sebagian besar menggunakan pendekatan deskriptif. Namun, ada pula kajian yang melibatkan leksikologi historis untuk membandingkan dan menjelaskan perkembangan kosakata Inggris dari masa lampau hingga sekarang.
Interaksi Leksikologi dengan Cabang Linguistik Lain
Leksikologi tidak berdiri sendiri, melainkan bekerja sama dengan cabang linguistik lainnya untuk mengkaji kekayaan kosakata secara komprehensif. Beberapa cabang terkait meliputi:
• Semantik: Mengkaji struktur dan makna leksikal, termasuk hubungan semantik antar kata.
• Onomasiologi: Mempelajari prinsip-prinsip penamaan objek dan konsep.
• Etimologi: Menelusuri asal-usul kata dan evolusinya.
• Fraseologi: Mengkaji ungkapan tetap atau idiom yang menjadi bagian dari kosakata.
Leksikologi menganggap kosakata bukan sekadar kumpulan kata dan frasa secara mekanis, melainkan sebuah sistem yang kompleks. Dalam sistem ini, setiap unit leksikal saling terkait, membentuk "jaringan" dan "sel" seperti organisme hidup. Hubungan ini mencakup aspek:
ADVERTISEMENT
• Paradigmatik: Hubungan antar kata dalam konteks makna, seperti sinonim, antonim, atau asosiasi tematik.
• Syntagmatik: Hubungan antar kata dalam penggunaan atau struktur kalimat.
Dengan pendekatan ini, leksikologi memberikan pemahaman mendalam tentang hubungan antara sisi ekspresif (bunyi dan bentuk) dan sisi semantik (makna) dalam kosakata, menjadikannya elemen penting dalam kajian linguistik.
Leksikologi memiliki peran penting dalam mengembangkan aturan pengelompokan kata. Kajian ini mencakup analisis aturan penggunaan kosakata dalam berbagai konteks, seperti:
• Bahasa sehari-hari dan sastra.
• Istilah profesional.
• Dialek regional.
• Kosakata arkaik (lama) dan neologisme (baru).
• Standarisasi frasa leksikal.
Hasil dari analisis tersebut menghasilkan kesimpulan yang relevan untuk memperkaya kosakata dan penggunaannya dalam berbagai bidang.
ADVERTISEMENT
Hubungan Leksikologi dan Morfologi
Leksikologi memiliki hubungan erat dengan morfologi karena keduanya mempelajari kata-kata, meskipun fokusnya berbeda:
• Leksikologi: Mengkaji makna leksikal kata, yaitu arti yang melekat pada kata secara semantik.
• Morfologi: Memfokuskan pada makna gramatikal kata, yaitu bagaimana makna tersebut dibentuk melalui struktur gramatikal.
Setiap makna gramatikal diungkapkan melalui bentuk gramatikal tertentu, yang pada dasarnya merupakan cara untuk merepresentasikan makna tersebut. Dengan kata lain, bentuk-bentuk gramatikal adalah alat linguistik untuk menyampaikan hubungan gramatikal dalam suatu bahasa.
Melalui kolaborasi antara leksikologi dan morfologi, linguistik dapat memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang kosakata, baik dari segi makna semantik maupun strukturnya. Ini menjadi landasan penting dalam pengembangan bahasa dan kajian linguistik secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT