4 Siswa SMP di Kota Tegal Bikin Sistem Tanaman Hidroponik Teknologi Robotik

Konten Media Partner
9 Agustus 2022 16:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SMP PIUS Kota Tegal saat membuat sistem menanam tanaman hidroponik dengan teknologi robotik, Selasa (9/8/2022) (Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SMP PIUS Kota Tegal saat membuat sistem menanam tanaman hidroponik dengan teknologi robotik, Selasa (9/8/2022) (Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KOTA TEGAL - 4 siswa SMP PIUS Kota Tegal menciptakan sistem tanaman hidroponik yang dibantu teknologi robotik. Mereka adalah Aloysius Jansen Budihardjo, Elvira Kusumo Santosa, Bryan Seanquinus Raharjo, dan Cornelius Melvin H.
ADVERTISEMENT
"Mereka berempat telah memiliki pengetahuan robotika yang telah menjadi salah satu mata pelajaran sekolahnya," kata Catur Apriyadi, salah satu Mentor dari RED (Robotic EDucation), Selasa (9/8/2022).
Catur mengungkapkan, proyek yang dikerjakan keempat siswa itu memiliki prestasi yang sangat luar biasa. Sebab, biasanya proyek semacam itu dilakukan oleh siswa setingkat Perguruan Tinggi.
"Proyek 'Sistem Pemantauan dan Pengendalian Tanaman Hidroponik' adalah yang pertama dibuat oleh anak-anak seusia SMP," kata Catur.
Menurut Catur, proyek ini merupakan satu bentuk pengembangan teknologi yang memperkenalkan sistem menanam tanaman dengan cara hidroponik.
"Kita tahu bahwa alih fungsi lahan pertanian di Indonesia saat ini cukup tinggi. Seperti menjadi lahan perumahan, pemukiman, dan sektor industri," kata Catur.
Dia menjelaskan, semua itu mendorong suatu inovasi dalam bidang pertanian konvensional ke pertanian yang semakin modern.
ADVERTISEMENT
Menanam cara hidroponik lebih efisien dibandingkan menanam dengan cara konvensional. Apalagi dibantu dengan teknologi robotik yang sedang berkembang.
Dengan penerapan teknologi IoT (Internet of Things) pada tanaman hidroponik ini berbagai parameter lingkungan pada sistem hidroponik bisa diakses dari jarak jauh.
"Mereka membuat sistem penyiraman dilakukan secara otomatis dengan mengukur dan memantau kelembaban tanah dengan sensor," katanya.
Dalam hal pencahayaan, dipasang lampu yang dapat hidup/mati secara otomatis. Hal itu membantu tumbuhan dapat berkembang saat tidak adanya cahaya matahari.
"Tujuan kita adalah dapat memantau tanaman dari jarak jauh (monitoring) bagaimana keadaan tanaman tersebut cukup dari satu dashboard," kata dia.
Untuk mendukung ini semua terdapat kamera CCTV yang dapat dikontrol melalui platform perpesanan Telegram. CCTV memonitor pertumbuhan tanaman, masalah dalam sistem penerangan dan lainnya. (*)
ADVERTISEMENT