news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

9 Kecamatan di Kabupaten Brebes Mengalami Krisis Air Bersih

Konten Media Partner
14 Agustus 2018 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
9 Kecamatan di Kabupaten Brebes Mengalami Krisis Air Bersih
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Foto: Ilustrasi bantuan air bersih oleh PMI.
BREBES – Hingga pertengahan Agustus 2018, sedikitnya ada 9 Kecamatan di Brebes yang mengalami krisis air bersih. Hal tersebut diketahui setelah PMI Kabupaten Brebes banyak menerima surat permintaan terhadap air bersih.
ADVERTISEMENT
Di wilayah Brebes bagian utara, krisis air bersih melanda di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung, dan Kecamatan Losari. "Untuk di wilayah utara, paling banyak permintaan air bersih itu dari Kecamatan Tanjung," jelas Ketua PMI Brebes, Wahidin Soedja saat ditemui di kantornya, Selasa (14/8).
Sementara di wilayah tengah beberapa kecamatan yang mengalami krisis air bersih di antaranya di Kecamatan Songgom, Larangan, Ketanggungan, dan Banjarharjo bagian utara. Di daerah tersebut hampir semua desa mengalami kesulitan air bersih. "Kami merespons setiap ada permintaan distribusi air bersih dari desa melalui kecamatan," ujar Wahidin.
Respons terhadap permintaan distribusi air bersih menurutnya merupakan hasil dari sosialisasi yang dilakukan setiap kali me-launching bulan dana PMI di seluruh kecamatan di Brebes. "Saat launching kami sampaikan, ketika ada musibah apapun silakan dilaporkan, seperti saat ini sedang krisis air bersih, sehingga kami bisa respons cepat," jelas Wahidin.
ADVERTISEMENT
Wahidin mencontohkan di Desa Pamulihan, Kecamatan Larangan, di mana wilayah tersebut sangat kering. "Saat pendistribusian kami survei juga dan ternyata untuk ambil air buat wudu saja susah," jelas Ketua PMI.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Brebes, Eko Andalas Mukhti, saat dimintai konfirmasi mengatakan hingga saat ini baru ada satu kecamatan yang melaporkan krisis air bersih. "Kami sudah kirim surat ke Kecamatan supaya melaporkan kondisi wilayahnya saat kemarau ini, tapi baru satu dari Kecamatan Bulakamba yang melaporkan," jelas Eko saat ditemui di ruang kerjanya.
Meski demikian, lanjut dia, informasi dari BMKG, hingga akhir September 2018 berpotensi terjadinya kekeringan dan krisis air bersih. Adapun potensi kekeringan menurut BPBD Kabupaten Brebes ada di 22 desa pada enam kecamatan.
ADVERTISEMENT
"Banjarharjo ada enam desa, Larangan enam desa, Ketanggungan enam desa, Jatibarang ada dua desa, Kecamatan Brebes di Randusanga dan Pagejugan, sedangkan Bumiayu di Desa Kalinusu," papar Eko.
Adanya pendistribusian air bersih dari instansi terkait menurut Eko sangat bermanfaat bagi warga yang membutuhkan. Namun pihaknya berharap kepada siapapun yang mengirimkan bantuan untuk bisa menginformasikannya kepada BPBD.
"Siapapun yang mengirim, paling tidak BPBD ditembusi, sehingga kita bisa mendata daerah mana saja yg mengalami kekeringan. Data tersebut akan dijadikan dasar untuk laporan ke Provinsi sehingga bisa mengeluarkan surat pernyataan darurat kekeringan dari Kabupaten Brebes," pungkas Eko.
Reporter: Yunar Rahmawan Editor: Muhammad Irsyam Faiz