Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Akhir Pelarian Pelaku Penembakan Polantas di Tegal
3 September 2018 22:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
TEGAL - Dua pelaku penembak polantas di Tol Kanci-Pejagan, Cipali, Jawa Barat dikabarkan ditembak mati oleh Densus 88 Antiteror di daerah Margasari, Kabupaten Tegal, Senin, 3 September 2018. Tim Densus 88 Antiteror menembak mati dua dari empat pelaku. Mereka atas nama Rajendra Sulistiyanto dan Ica Ardeboran.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang dihimpun Panturapost.id, lokasi penangkapan keempat pelaku berada di sebuah gubuk ladang di Desa Margahayu, Kecamatan Margasari. Sejumlah warga setempat yang ditemui mengaku mengetahui penangkapan itu, meski tidak melihat secara langsung. “Informasinya memang gitu (ada penangkapan teroris). Tadi pagi ada polisi ramai datang ke sini,” ujar Sekretaris Desa Margahayu, Aminudin.
Baca juga:
Keterangan Aminudin diperkuat oleh Kepala Desa setempat, Fatchurozi. Dia menuturkan, berdasarkan laporan yang dia terima, penangkapan berlangsung subuh pagi tadi. “Saya dapat laporan katanya Subuh ada penangkapan teroris,” jelas dia.
Mendengar informasi itu, Fatchurozi langsung meminta konfirmasi ke Polsek Margasari. Hasilnya, pihak kepolisian membenarkan penangkapan itu. Lalu sekitar pukul 10.00 WIB, kata dia, ada olah TKP di lokasi penangkapan. “Informasinya begitu,” jelas dia.
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan, dari penuturan warganya, ada empat orang asing yang tinggal di sebuah gubug di Margahayu dalam beberapa hari terakhir ini. Warga tidak curiga lantaran di lingkungan sekitar gubug banyak warga pendatang yang menyewa lahan untuk ditanami bawang merah.
"Di lingkungan sekitarnya juga banyak warga pendatang. Ada juga penggembala sapi yang kerap ke sana. Jadi warga tidak terlalu curiga. Warga baru sadar setelah ada penangkapan tersebut," ujar dia.
Baca juga:
Keberadaan pelaku penembakan polisi itu sebenarnya sudah dicurigai oleh istri Sekdes Aminudin, yang merupakan seorang bidan. Menurut Aminudin, pada Sabtu, 25 Agustus 2018 lalu, ada tiga orang yang datang ke tempat praktik istrinya untuk meminta pertolongan.
ADVERTISEMENT
Saat itu mereka mengaku polisi dan baru saja menangkap maling. Salah satu dari mereka mengalami luka tembak dengan kondisi tangan diborgol. "Bilangnya yang diborgol itu pencurinya. tapi Istri saya tidak bersedia dan meminta mereka ke RSUD Slawi," katanya.
Kecurigaan serupa juga dialami oleh warga di Desa Kalisalak, yang bersebelahan dengan Desa Margahayu. Kades Kalisalak, Sekhani, pernah mendapat laporan dari warganya ada dua orang berboncengan membeli bensin eceran di desa tersebut. "Satunya diborgol," katanya.
Warga Kalisalak lainnya, Toidi, 50 tahun, mengaku mendapat informasi saat penangkapan terjadi. Saat itu warga setempat geger karena banyak polisi yang datang. "Beberapa hari terakhir ini memang sudah beredar informasi ada teroris yang lari ke sini," terang dia.
ADVERTISEMENT
Hingga berita ini ditulis, polisi belum memberikan pernyataan resmi. Kapolsek Margasari, AKP Suratman, enggan memberikan keterangan. "Saya tidak tahu. (wewenangnya) Densus itu," katanya singkat.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Muhammad Irsyam Faiz