Balita di Tegal Gemar Makan Pecahan Tembok, Ibu Ungkap Kondisi Terakhirnya

Konten Media Partner
14 September 2021 13:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Umrotun menggendong anaknya VF (3) usai menjalani pemeriksaan medis di RSUD Kardinah dan kembali ke rumahnya di Kelurahan Debong Lor, Tegal Barat, Kota Tegal, Senin (13/9/2021) sore. (Foto: Setyadi)
zoom-in-whitePerbesar
Umrotun menggendong anaknya VF (3) usai menjalani pemeriksaan medis di RSUD Kardinah dan kembali ke rumahnya di Kelurahan Debong Lor, Tegal Barat, Kota Tegal, Senin (13/9/2021) sore. (Foto: Setyadi)
ADVERTISEMENT
KOTA TEGAL - Umrotun Khasanah (40), ibu dari VF (3) balita yang gemar makan tanah mengungkap hasil pemeriksaan tim medis RSUD Kardinah. Menurutnya, VF tidak mengalami gangguan pencernaan.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Umrotun saat menerima kunjungan Ketua DPRD Kusnendro di kediamannya di Kelurahan Debong Lor, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Senin (13/9/2021) sore.
Seperti diketahui, VF dirujuk ke RSUD Kardinah oleh Dinas Kesehatan dan menjalani sejumlah pemeriksaan khusus pada Senin pagi. "Bagian dada dan perutnya di-rongent. Kata dokter hasilnya baik-baik saja. Tidak ada yang sakit. Alhamdulillah," kata Umrotun.
Umrotun mengungkapkan, meski dengan kebiasaan yang kurang sehat dengan memakan tanah, selama ini anak ketiganya itu memang tidak pernah mengeluh.
"Hanya beberapa kali sakit perut biasa dan mencret, namun tidak lama. Setelah dikasih obat warung alhamdulillah sembuh. Jadi tidak pernah dibawa ke dokter," kata Umrotun.
Sementara itu, dokter yang menangani VF belum memberikan keterangan. Hingga berita ini ditulis, yang bersangkutan belum merespons konfirmasi dari PanturaPost.
ADVERTISEMENT
Ayah VF, Carmo (50) mengaku bersyukur anaknya baik-baik saja. Di sisi lain, ia ingin segera mengurus administrasi kependudukan Kartu Keluarga (KK) termasuk membuat akta kelahiran untuk putranya.
"Inginnya pindah KK supaya bisa jadi penduduk di sini. Kalau bisa punya KK kan juga bisa dapat bantuan pemerintah," kata Carmo.
Seperti diketahui, keluarga Carmo tergolong kurang mampu secara ekonomi. Carmo hanya bekerja sebagai tukang servis elektronik dengan pendapatan tak menentu. Meski demikian, keluarga Carmo belum sekalipun mendapat bantuan dari pemerintah karena tak memiliki KK.
Dalam kesempatan itu, Carmo juga mengakui belum resmi bercerai dengan istri pertama yang saat ini tinggal di wilayah Kecamatan Tegal Timur. Hal itu yang membuatnya sulit mendapat KK.
ADVERTISEMENT
"Nanti saya akan berupaya untuk menyelesaikan secara kekeluargaan dengannya," pungkasnya.
Menurut Kepala Kelurahan Debong Lor Agus Tirto, keluarga Carmo agar dapat menerima bantuan dari pemerintah, harus bisa membereskan administrasi kependudukan lebih dulu.
"Karena saat ini yang bersangkutan KTP dan KK-nya masih di luar wilayahnya. Agar bisa mengurus administrasi kependudukan, Pak Carmo juga harus tegas. Apakah akan menceraian istri pertamanya atau bagaimana? Jadi diselesaikan dulu," kata Agus.
Ditambahkan Agus, jika sudah diselesaikan urusan pribadinya, pihak kelurahan setempat siap memfasilitasi.
"Sekaligus juga akan difasilitasi untuk memperoleh administrasi kependudukan. Karena syarat untuk memperoleh bantuan itu harus ada administrasi kependudukan yang jelas," pungkasnya. (*)