Banjir Berwarna Merah Rendam Kota Pekalongan, Diduga karena Pewarna Batik

Konten Media Partner
6 Februari 2021 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kota Pekalongan dilanda banjir usai diguyur hujan sejak pagi, Sabtu (6/2/2021)
zoom-in-whitePerbesar
Kota Pekalongan dilanda banjir usai diguyur hujan sejak pagi, Sabtu (6/2/2021)
ADVERTISEMENT
PEKALONGAN - Banjir melanda Kota Pekalongan usai diguyur hujan sejak pagi, Sabtu (6/2/2021). Namun banjir kali ini berbeda dengan sebelumnya, karena air banjir yang terjadi di sebagian Kota Pekalongan berwarna merah.
ADVERTISEMENT
Banjir berwarna merah itu berada di Jalan Pelita 3 Kelurahan Jenggot, Gang 4 RT 05/RW 02 Kecamatan Pekalongan Selatan. Kepala BPBD Kota Pekalongan, Saminta mengatakan pihaknya sudah mengecek ke lokasi kejadian.
Dia bersama warga bersama anggota kepolisian Polsek Pekalongan Selatan menelusuri terkait warna air banjir yang tak lazim itu. Setelah dicek, genangan air berwarna merah berasal dari obat batik warna merah.
"Obat pewarna itu terbungkus plastik putih dengan berat sekitar 3 kilogram hanyut dan tumpah tercampur genangan air hujan sehingga mengakibatkan warna air berubah menjadi merah," ucapnya.
Saminta memastikan bahwa penyebab ganangan air banjir berwarna merah bukan berasal dari limbah pabrik. Namun berasal dari bahan pewarna batik milik pengrajin.
Sementara itu, menurut warga setempat, Rohmatika (40), banjir terjadi setelah wilayah itu diguyur hujan tinggi. Air banjir masuk ke pemukiman sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB.
ADVERTISEMENT
"Ini disebabkan jeleknya drainase yang buruk. Tersumbat kotoran dan lumpur," katanya.
Terkait air banjir yang berwarna merah, Rohmatika menduga berasal dari obat pewarna batik. Sebab di Kelurahan Jenggot, merupakan kawasan pengrajin batik. Dan di wilayah tersebut juga terdapat sejumlah gudang batik.
"Menurut saya sih itu pewarna batik yang tercampur dengan air hujan. Sehingga air banjirnya menjadi merah," ungkapnya. (*)