Konten Media Partner

Bantuan untuk Keluarga Ojol yang Jadi Korban Begal Terus Mengalir

22 Juni 2021 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyaluran bantuan untuk keluarga almarhum Slamet Ariswanto, ojol yang jadi korban begal. (Foto: Zami Amirudin)
zoom-in-whitePerbesar
Penyaluran bantuan untuk keluarga almarhum Slamet Ariswanto, ojol yang jadi korban begal. (Foto: Zami Amirudin)
ADVERTISEMENT
SUASANA duka masih menyelimuti rumah keluarga almarhum Slamet Ariswanto, 33 tahun, pengemudi ojek online (Ojol) yang jadi korban begal. Sebuah karangan bunga ucapan duka cita juga masih terpasang di rumah yang berada di Desa Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal itu Selasa (22/6/2021).
ADVERTISEMENT
Mardiyani, istri Slamet, saat itu sibuk memomong bayinya yang berusia 4 bulan. Raut wajah wanita 33 tahun itu kini tampak lebih tegar. Meski dalam hati, masih ada kesedihan karena ditinggal oleh suaminya.
Mardiyani bersama mertuanya pagi itu menerima kunjungan PanturaPost di rumahnya di Jalan Kaligung, RT 05/RW 01 Dukuh Ketiwon, Dampyak. Kami saat itu datang untuk menyalurkan bantuan uang tunai dari kru PanturaPost senilai Rp 1.100.000.
"Terima kasih atas perhatiannya dan sudah memberikan bantuan kepada kami," kata Mardiyani.
Dia pun menceritakan hari-hari usai ditinggal mati suaminya. Awalnya dia sempat tidak percaya. Namun, dia terus berusaha ikhlas menerima kepergian orang tercintanya.
"Setelah kejadian itu, kami masih fokus mengurus anak. Minggu kemarin datang ke Polres Brebes untuk pemeriksaan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dia pun berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantunya. Baik dari pihak Gojek Indonesia, maupun sejumlah komunitas ojek online. Termasuk Komunitas Warga Tegal yang turut memfasilitasi penggalangan dana untuk keluarga korban.
"Dari kemarin banyak yang dayang ke sini. Ngasih bantuan. Dukungan-dukungan itu sangat membantu dan menguatkan kami dari keluarga," katanya.
Bahkan, kata dia, dari perwakilan keluarga pelaku juga datang ke rumahnya untuk meminta maaf. Saat itu diwakili oleh kakak pelaku.
"Keluarga dari pelaku sudah datang ke sini minta maaf. Kami sudah memaafkan, tapi yang namanya hukum harus tetap berjalan," ungkapnya.
Dia pun berharap, para penegak hukum bisa berlaku adil dalam menangani kasus ini. Dia pun siap memberikan keterangan di pengadilan nanti.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, Slamet Ariswanto, meninggal usai dibegal di Flyover Kramatsampang, Kersana, Brebes, Rabu (9/6/2021). Jasadnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan, yakni dengan luka bakar di sekujur tubuh.
Adapun pelaku bernama Ahmad Jamaludin (21) warga Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes. Dia saat ini sudah diringkus polisi dan mendekam di penjara sambil menunggu proses pengadilan. (*)