Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
TEGAL - Deputi Gubenur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara meresmikan Tugu Bawang Putih yang dibangun di pertigaan jalan raya Tuwel, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jumat (5/4).
ADVERTISEMENT
Tugu bawang putih kini menjadi menjadi ikon kawasan Desa Tuwel Kecamatan Bojong dan sekitar menjadi sentra pertanian penghasil bawang putih.
Peresmian tugu bawang putih di desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal ditandai dengan pemotongan bunga pita melati.
Tugu bawang putih, tinggi sekitar tujuh meter dengan diameter 5 meter, cukup menarik perhatian pengguna jalan, khususnya para wisatawan yang mau berkunjung ke wisata Guci dan wisata lainnya yang ada di Bumijawa dan Bojong.
Dalam acara peresmian tugu bawang putih, hadir Bupati Tegal Umi Azizah dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Khofifah serta pejabat lainnya.
Pada kesempatan tersebut, ditandatangani MoU ketahanan pangan dan serah terima aset tugu bawang putih antara bank Indonesia dan Pemkab Tegal. Serta penyerahan program sosial Bank Indonesia, teknologi pergudangan dan program penyehatan lahan bawang putih, penanaman pohon di pinggir jalan tol Tegal - Pemalang, pengembangan usaha kopi (ekonomi kemandirian di pesantren Al Hikmah), bantuan program air bersih di kampung Besak.
ADVERTISEMENT
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal Joni Marsius mengatakan, pendirian tugu tersebut menjadi penanda kebangkitan petani bawang putih di Desa Tuwel.
"Berawal dari penanaman bawang putih untuk dijadikan bibit inilah yang menjawab pertanyaan di Indonesia bisa ditanami bawang putih, ternyata ada di Tuwel Kabupaten Tegal dan di NTB," katanya ketika memberikan sambutan.
Menurut Joni, Tuwel punya sejarah yang cukup panjang sebagai penghasil bawang putih. “Di Tuwel, ada yang kaya dari bawang putih dan ada yang miskin dari petani bawang puti. Tapi sekarang petani bawang putih di desa Tuwel mulai menunjukkan diri lagi,” ujarnya.
Berkat usaha kerja keras dan jiwa untuk ingin mengembangkan pertanian bawang putih bersama masyarakat kini secara bertahap bisa dibangkitkan lagi. "Sekitar tahun 2005 masyarakat sudah ragu untuk menanam bawang putih karena hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Kemudian sekitar tahun 2015, kami bersama Pemkab mencoba 3.000 meter persegi dan sekarang sudah berkembang menjadi 240 hektare. Jelas dengan produksi yang terus ditingkatkan, maka kita secara perlahan mengurangi impor bawang putih," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bupati Umi Azizah dalam sambutan menegaskan, dengan dibangunnya Tugu Bawang Putih ini maka akan ada pengembangan berupa kawasan agrowisata. "Sebelah utara tugu nanti dibangun sub terminal bus. Jadi entar mobil mobil untuk pengakutan bawang putih ada di situ. Wisatawan bisa menikmati hasil produksi bawang putih meningkat di desa Tuwel," ucapnya.
Umi juga mengakui masyarakat sempat tidak menaruh harapan banyak ketika menanam bawang putih. "Saat itu, harganya anjlok. Jadi menanam bawang putih tidak menjadi menarik dan mereka beralih menanam sayur. Namun, dengan upaya yang terus menerus kini mereka tertarik kembali," ujarnya.
Sementara Deputi Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan, Bank Indonesia begitu konsen dengan penanaman bawang putih karena bisa menekan laju inflasi. Kalau sejumlah daerah bisa memproduksi bawang putih, impor bawang putih yang menguras devisa negara itu bisa ditekan. “Intinya kita bersama dengan stakeholder lain akan terus menggenjot produksi. Salah satunya bawang putih," tegasnya. (*)
ADVERTISEMENT
Reporter : Bentar
Editor : Muhammad Abduh