Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten Media Partner
Bupati Tegal Perkenalkan Taman Teknologi Pertanian di Ajang KTNA
12 November 2019 21:25 WIB
![Bupati Tegal Perkenalkan Taman Teknologi Pertanian di Ajang KTNA](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1573568672/qe8ydgupntfbrgicu1qh.jpg)
ADVERTISEMENT
SLAWI - Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan (Pepda KTNA) Jawa Tengah ke VII di gelar Taman Teknologi Pertanian (TPP), Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Seperti tak mau kehilangan momen, Bupati Tegal Umi Azizah pun mengenalkan TTP kepada para peserta yang merupakan para perwakilan petani dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
"TPP ini dibangun oleh pemerintah pusat di atas tanah seluas 4,5 hektar dan sejak tahun 2017 sudah diserahkan ke kita, Pemerintah Kabupaten Tegal. Tujuan dibangun TTP ini untuk menjadi pusat informasi pertanian yang diharapkan berdampak pada produktifitas pertanian," Katanya.
TPP Kesuben, lanjut Umi, dibangun pada tahun 2015 secara bertahap oleh Badan Litbang Pertanian Kementrian Pertanian. Saat ini, posisinya di bawah pengelolaan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Lebaksiu. Kini, sudah ada 20 unit bangunan fisik gedung yang berfungsi menunjang kegiatan operasional taman teknologi pertanian. Antara lain sebagai lokasi pengembangan padi dan jagung dimana tersedia lahan seluas 3 ribu meteri persegi untuk ini.
"Lah di sini juga ada pembibitan tanaman buah-buahan, sayuran dan bunga, budidaya mina padi, serta display ternak domba, kerbau dan sapi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Umi, pertanian sebagai sektor terbesar ketiga yang mendominasi 13,29 persen perekonomian masyarakat Kabupaten Tegal dan memiliki prospek yang cukup bagus. Indikasinya, adalah nilai tukar petaninya yang terus meningkat, dimana sepanjang tahun 2018 lalu angkanya berkisar antara 106 hingga 108. Lebih tinggi dari nilai tukar rata-rata petani di Jawa Tengah yang ada di kisaran 103. Artinya, petani bisa menabung, ada kelebihan atau keuntungan yang bisa dinikmati dari aktifitasnya bercocok tanam. Salah satunya adalah petani bawang putih di wilayah Kecamatan Bojong dan Bumijawa.
"Dalam dua tahun terakhir ini, kami terus mendorong agar petani mau menanam bawang putih sebagai komoditas penyumbang inflasi," pungkasnya. (*)
Reporter : Syaifulllah
Editor : Muhammad Abduh
ADVERTISEMENT