Cerita Pemuda Tegal Kembangkan Telur Asin dari Telur Puyuh

Konten Media Partner
29 Oktober 2022 15:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Akhmad Fakhrurrozi (25) pemuda Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, mengembangkan telur asin dari bahan telur puyuh.
zoom-in-whitePerbesar
Akhmad Fakhrurrozi (25) pemuda Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, mengembangkan telur asin dari bahan telur puyuh.
ADVERTISEMENT
TEGAL - Telur puyuh biasanya dikonsumsi langsung dengan cara direbus. Tapi kini, ada cara baru mengkonsumsi telur puyuh yakni dibuat seperti telur asin. Hanya saja telur asin ini berukuran lebih kecil dan kulit telurnya sangat tipis.
ADVERTISEMENT
Akhmad Fakhrurrozi (25) pemuda Desa Bukateja, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, mengembangkan telur asin dari bahan telur puyuh. Padahal, telur asin biasanya identik dengan bahan dasar telur bebek.
"Nama telur asin dari puyuh ini yakni Ndok Loreng Asin  atau disingkat Ndorengsin. Itu ciri khas dari telur puyuh. Karena warna telurnya loreng," kata Akhmad Fakhrurrozi, pemilik usaha telur puyuh asin, kepada PanturaPost, Sabtu (29/10/2022).
Menurut Fakhrurrozi, ide tersebut muncul karena harga telur puyuh itu tidak stabil. Sehingga para peternak susah mendapatkan keuntungan. Harga telur puyuh, kata dia, biasanya dijual di kisaran Rp 26.000 - Rp 32.000 per kilogram. Belakangan ini, harga telur puyuh mentah di harga Rp 25.000 per kilogram.
ADVERTISEMENT
"Jadi muncul lah inovasi dan inisiatif bikin olahan telur puyuh yang bisa meningkatkan daya jual telur puyuh tersebut. Kebetulan saya sudah 11 bulan jadi peternak telur puyuh, dan kalau Ndorengsin ini baru sekitar 5 sampai enam bulan berjalan," ungkapnya.
Dari rasanya, telur asin puyuh tak jauh berbeda dengan telur asin biasanya. Adapun pembuatan Ndorengsin ini sama seperti telur asin pada umumnya. Untuk telur puyuh ini, prosesnya selama 7 hari. Kalau sampai 14 hari, kualitas Ndorengsin lebih enak dan lebih terasa.
Untuk harga Ndorengsin, satu box isi 12 butir dijual dengan harga Rp 10.000. Isi 25 butir dengan harga Rp 20.000.
"Untuk pemasaran masih di lingkungan Tegal dan sekitarnya. Kami juga sudah dipasarkan melalui online," katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam pembuatan Ndorengsin dalam satu hari baru bisa memproduksi sekitar 360 butir.  "Dengan inovasi Ndorengsin ini, lebih menguntungkan dan daya jualnya lebih tinggi," jelasnya. (*)