Konten Media Partner

Cerita Pemudik Brebes Dirampok dan Dibuang di Cirebon Saat Naik Travel Gelap

13 Mei 2022 16:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Saat ditemui dikediamanya, korban yang bernama Riyanto (37) itu menjelaskan kronologi kejadiannya. (Foto: Fajar Eko)
zoom-in-whitePerbesar
Saat ditemui dikediamanya, korban yang bernama Riyanto (37) itu menjelaskan kronologi kejadiannya. (Foto: Fajar Eko)
ADVERTISEMENT
BREBES - Sebuah video seorang pria yang diikat dan ditutup matanya di pinggir jalan viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir ini. Peristiwa itu diketahui terjadi di Pantura Waled, Kabupaten Cirebon, pada Kamis (12/5/2022).
ADVERTISEMENT
Belakangan, pria yang bernama Riyanto (37) diketahui dibuang oleh sejumlah perampok yang menyamar menjadi travel gelap. Saat ditemui dikediamanya, korban asal Brebes itu menjelaskan kronologi kejadiannya.
Dia menceritakan, peristiwa itu berawal saat dia hendak membeli tiket bus ke Jakarta di pool bus di Klampok, Brebes. Karena kehabisan tiket, dia pun memilih naik travel mobil pribadi.
"Saat itu kehabisan tiket. Di lokasi saya ditawari naik travel yang mengaku warga Bulusari Brebes dengan tujuan Jakarta. Karena enggak ada pilihan lain saya mau ikut travel itu," kata Riyanto di kediamanya di Kelurahan Pasarbatang Kecamatan Brebes, Jumat (13/5/2022).
Ia mengaku, sempat curiga kepada seorang pria dengan bahasa Brebesan yang selalu membuntutinya saat berada di pool bus. Dia pun ditawari oleh pria itu untuk naik travel.
ADVERTISEMENT
"Awalnya minta Rp 200 ribu, tapi saya tawar Rp 150 ribu dan dibolehin naik. Saat naik mobil, memang sudah ada 3 penumpang lainya. Jadi total 5 orang dengan satu sopir. Ternyata mereka semua kawanan perampok" jelasnya.
Ia pun berangkat sekitar pukul 20.00 WIB dari Brebes. Namun, 2 jam berselang saat tiba di wilayah Waled Cirebon, ia yang duduk dibaris kedua sebelah kiri tiba-tiba di sergap oleh 3 penumpang lainnya.
"Kursi saya tiba-tiba dipepet dari depan, samping kanan dan belakang. Saya ditodong pakai pisau. Saya diancam dan diminta menyerahkan semua barang-barang. Dan juga, tangan saya diikat pakai tali dan mata ditutup lakban coklat," ungkapnya.
Saat menjadi tawanan komplotan perampok itu, ia sempat dianiaya dan dipukuli berkali-kali oleh pelaku. Mereka memaksa meminta pin ATM.
ADVERTISEMENT
"Awalnya saya enggak kasih pin ATM, tapi saya dipukulin dibagian perut dan bagian belakang. Saya juga mendengar pelaku mengancam kalau tidak dituruti akan dibuang dan dimutilasi. Saya akhirnya terpaksa menuruti," ungkapnya.
Kondisi korban saat ditemukan di pinggir Jalan Pantura Cirebon, Jawa Barat.
Bahkan, kata dia, pelaku juga memaksa membuka handphone miliknya dan menelpon istrinya untuk mentransfer sejumlah uang.
"Pelaku telpon isteri pakai hp saya untuk meminta uang Rp 5 juta. Alhamdullilah tidak direspon meskipun sempat diangkat sebentar. Saya sempat dibawa memutar-mutar sebelum dibuang di tempat yang sepi dan gelap. Saya ditolong orang yang kebetulan saat itu lewat di lokasi," kata dia.
Akibat kejadian itu, Riyanto kehilangan uang tunai dan sejumlah barang seperti smartphone. Beruntung, dompet berisi sejumlah kartu identitas dan tas ditemukan tak jauh dari lokasi Riyanto dibuang.
ADVERTISEMENT
Setelah ditolong warga, Riyanto pun dibawa ke Mapolsek setempat untuk dimintain keterangan. Baru setelah itu, ia pulang kembali ke Brebes.
"Mudah-mudahan kejadian seperti ini tak terjadi lagi. Saya harap Polisi segera mengungkap pelaku perampokan modus travel gelap tersebut," harapnya. (*)