Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Cerita Santri di Tegal yang Keracunan Setelah Makan dan Minum Takjil
7 Maret 2018 16:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Santri di Ponpes Kawit An-Nur keracunan makanan. (Foto: Dok. PMI Kabupaten Tegal)
ADVERTISEMENT
BREBES - Iqbal Maulana, 16 tahun, seorang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Kawit An-Nur menjadi salah satu dari puluhan korban keracunan massal. Awalnya dirinya tak merasakan apapun enam jam berselang usai menyantap makanan dan minuman takjil.
"Kemarin itu setelah makan tidak apa- apa. Tidur kami pun lelap pada malam harinya. Kami merasakan sakit pada keesokan harinya pas bada Duhur (Selasa siang)," ucap Iqbal Maulana, Rabu 7 Maret 2018.
Saat ini, dia dan puluhan santri lainya sedang dalam perawatan di pondok pesantren. Sedangkan santri yang mengalami keracunan dengan kategori sedang, masih menjalani perawatan petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan, PMI, dan RSUD Soesilo Slawi Kabupaten Tegal.
"Kemudian Selasa siangnya, mulai beberapa santri yang merasakan mual. Kondisi yang sama dirasakan santri lainya hingga Selasa malam sampai Rabu pagi tadi," ia menambahkan.
ADVERTISEMENT
Saat berbuka puasa, dia dan santri lain menyantap hidangan minuman takjil buka puasa berupa es kelapa muda yang dicampur minuman instan bubuk bungkusan (sachet) dan ditambah buliran jeruk bali. "Untuk makanan, kami menyantap nasi putih dan sayur kangkung saja," kata dia.
Baru keesokan harinya, ia mendadak merasakan mual saat sedang mengikuti aktivitas belajar mengajar di SMK Annur yang berada di kompleks pondok pesantren tersebut. "Saat itu, saya harus izin ke guru untuk beristirahat di asrama pondok. Karena memang kondisinya lemas sekali," katanya.
Ternyata, bukan hanya siswa kelas 11 Jurusan Akuntansi itu. Namun, teman- temannya juga merasakan hal serupa. Dia pun akhirnya izin keluar pondok pesantren untuk periksa kesehatannya pada Selasa sore. Setelah mendapatkan obat, tetap saja sakit perut disertai mual tidak hilang.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya kami melapor ke pengurus pondok. Awalnya mereka mengira hal itu biasa. Namun, setelah banyak yang merasakan hal sama, akhirnya ada petugas kesehatan datang untuk memeriksa kami," bebernya.
Seperti diketahui, puluhan santri Ponpes Kawit An-Nur, yang berada di jalan Kartini, Desa Kalisapu, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal diduga mengalami keracunan usai menikmati makanan dan minuman takjil, Senin (5/3) kemarin.
Mereka mengalami keluhan seperti mual-mual, muntah dan pusing beberapa saat setelah buka bersama dalam rangka puasa sunnah Senin-Kamis di pondokan setempat, Selasa (6/3) sekitar pukul 22.00 WIB.
Petugas Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Tegal, Muhammad Romedon mengatakan, sedikitnya 51 santri Ponpes Kawit An-nur dilaporkan mengalami keracunan usai menyantap takjil.
"Saat ini sebagian besar santri yang diduga mengalami keracunan takjil masih dalam penanganan petugas PMI dan Dinkes. Mereka masih berada di ponpes untuk diberikan pertolongan pertama," ucap Romedon kepada panturapost.id, Rabu 7 Maret 2018.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, karena kondisi tak terlalu parah puluhan santri juga sudah diberikan obat rawat jalan oleh tim medis untuk proses penyembuhan. "Hanya ada 2 santri yang dirujuk ke RSUD dr Soeselo Slawi karena kondisinya memang diharuskan begitu. Yang lainya berada di ponpes dalam pengawasan Dinkes dan PMI," jelasnya.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Muhammad Irsyam Faiz