Konten Media Partner

Cerita Yono, Warga Tegal yang Masih Nikmati Rokok Kretek dari Kulit Jagung

3 Oktober 2020 21:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yono, warga Desa Harjawinangun, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal menikmati rokok kretek dari kulit jagung. (Foto: Bentar)
zoom-in-whitePerbesar
Yono, warga Desa Harjawinangun, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal menikmati rokok kretek dari kulit jagung. (Foto: Bentar)
ADVERTISEMENT
ROKOK Kretek dari kulit jagung saat ini jarang ditemukan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Zaman modern seperti sekarang ini, masyarakat lebih suka dengan rokok yang bermerek dan dijual di pasaran.
ADVERTISEMENT
Namun tidak bagi Yono, warga Desa Harjawinangun, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Laki-laki 60 tahun itu masih setia memakai rokok kretek yang dikenal dengan rokok lilit ini.
"Coba saja, ini rasanya tidak kalah sama rokok yang ada mereknya di warung," tutur Yono kepada PanturaPost, Sabtu (3/9/2020). Saat itu Yono terlihat sedang sibuk melinting sebatang rokok.
Menurut Yono, rokok model lilit ini jauh lebih irit. Dia biasa membeli tembakau seharga Rp 80 ribu per kilogram, yang bisa digunakan untuk setengah tahun.
"Jadi awet, kalau untuk kulit jagungnya tinggal kita kumpulkan saat lagi musim jagung. Kadang-kadang tembakau saya kasih ke teman atau orang lain kalau ada yang minta."
Yono menggulung tembakau dengan kulit jagung. (Foto: Bentar)
Yono mengaku sudah puluhan tahun menikmati rokok lilit tersebut. Dia pernah mencoba membuat rokok dengan bahan kertas papir. Tapi, katanya, rasanya tidak cocok.
ADVERTISEMENT
"Kalau pake kertas rasanya nggak enak dan saya nggak suka. Saya lebih suka pake kulit jagung. Itu rasa enak dan tidak kalah sama rokok yang ada di toko. Apalagi merokoknya sambil minum teh Jawa atau belinya dengan teh kiloan," katanya.
Rokok kretek dengan kulit jagung. (Foto: Bentar)
Menurutnya, saat ini, jarang anak muda yang merokok dengan rokok kretek dengan kulit jagung. Bahkan tidak ada. Beda dengan dulu, orang-orang masih banyak yang konsumsi rokok kretek. Biasanya dilakukan setelah nginang, yakni menikmati tembakau dengan cara dikunyah bersama daun sirih.
"Padahal rokok kretek kulit jagung ini masih enak dinikmati apa lagi saat cuaca hujan atau dingin itu tambah enak rasanya," pungkasnya. (*)