Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
20 Ramadhan 1446 HKamis, 20 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Dibukanya Tol, Produk UKM Tegal akan Dipasarkan di Banjaratma
13 Desember 2018 15:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB

ADVERTISEMENT
TEGAL - Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kota Tegal Khaerul Huda mengatakan, pasca diresmikannya tol Pejagan-Pemalang, pihaknya menyiapkan untuk memasarkan produk UKM di rest area Tol Banjaratma, Kabupaten Brebes. Strategi itu dilakukan agar tetap menghidupkan para pelaku UKM dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru.
ADVERTISEMENT
"Kita berupaya (memasarkan) di rest area tol Banjaratma. Kita memang sudah mendaftarkan pelaku UKM Kota Tegal ke sana," katanya, Kamis, 13 Desember 2018.
Penentuan tempat pemasaran produk UKM diperuntukkan oleh Kementerian Koperasi UKM. Yang mana, Kabupaten Brebes mempunyai porsi produk UKM yang paling banyak lantaran sebagai tuan rumah.
Ia mengungkapkan, di rest area yang merupakan bekas pabrik gula tersebut, memang diperuntukkan bagi produk UKM dari Kabupaten Brebes, Tegal dan Kota Tegal.
Khaerul mengaku dengan adanya tol tidak akan mematikan pelaku UKM. Ia beralasan masih banyak pengguna tol tujuannya masih ke Kota Tegal. "Saya kira orang-orang Tegal yang mudik pun masih lewat ke Tegal. Kami tetap optimis orang-orang sekitaran Tegal juga keluarnya masih ke Brexit atau di Adiwerna," katanya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, dengan dibukanya tol memang berdampak bagi pelaku UKM produk makanan dan sovenir. "Ya seperti di Purwakarta, Karawang, dan Cikampek semenjak adanya tol juga terdampak. Namun lama kelamaan mereka memiliki strategi sendiri agar tetap bertahan," terangnya.
Ia pun mengharapkan para pengendara masih langsung transit ke Kota Tegal lantaran masih ada produk UKM yang tidak ada di rest area tol.
"Kita masih mengharapkan pengguna tol masih mau mampir langsung ke Tegal. Karena ada makanan-makanan khas Kota Tegal, seperti sate blengong yang tidak ada di rest area. Jadi bukan kota lintasan, tapi juga sebagai kota tujuan," ungkap dia.
Khusus untuk perhotelan dan restoran, Khaerul juga optimis dunia usaha tersebut akan mampu bertahan. Mengingat para pelaku usahanya telah memiliki strategi dalam hal promosi.
ADVERTISEMENT
"Pelaku perhotelan dan restoran di Kota Tegal sudah banyak kerjasama dengan pegipegi atau traveloka. Tujuannya untuk menggenjot dalam hal promosi. Ditambah titik lelah pengguna tol tetap masih ada di Tegal," pungkasnya. (*)
Reporter : Reza Abineri
Editor : Muhammad Abduh