Diprediksi Tenggelam pada 2035, Banjir Kota Pekalongan Harus Ditangani Ekstra

Konten Media Partner
14 November 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkunjung ke lokasi banjir rob di Kota Pekalongan, Sabtu (28/5/2022).
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkunjung ke lokasi banjir rob di Kota Pekalongan, Sabtu (28/5/2022).
ADVERTISEMENT
SEMARANG - Penanganan banjir di Kota Pekalongan harus ditangani dengan tindakan ekstra. Langkah itu perlu dilakukan demi mencegah Kota Batik tersebut tenggelam pada 2035.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, dalam sebuah seminar daring yang digelar Kamis (3/11) terdapat fakta-fakta mengejutkan dari Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Kota di pesisir utara Jawa itu diprediksi bakal tenggelam pada 2035.
Penyebabnya, permukaan tanah di kota itu terus turun. Bahkan, di salah satu titik, permukaan tanah turun hingga 11.9 cm dalam kurun dua tahun.
“Itu (penanganan banjir di Pekalongan) harus ada tindakan yang ekstra. Jadi tidak ada yang instan hari ini,” kata Ganjar dalam siaran pers yang diterima PanturaPost, Senin (14/11/2022).
Menurut Ganjar, tindakan ekstra itu seperti yang dilakukan di Kota Semarang. Yakni dengan penanganan komprehensif antara lain revitalisasi aliran sungai hingga memperbanyak polder.
Ganjar melanjutkan, terlepas dari itu, saat ini seluruh proyek penanggulangan banjir di Pekalongan terus berjalan. Pelaksananya juga dilakukan bersama-sama.
ADVERTISEMENT
“(Penanganan) Jalan terus sekarang. Tanggulnya jalan, pekerjaan dari kota dan pemprov jalan, sekarang lagi on going,” ujarnya.
Kendala yang kini dihadapi adalah mulainya musim penghujan. Sehingga pekerjaan harus berkejaran dengan hujan yang turun dengan intensitas tinggi.
Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, tindakan pencegahan harus diutamakan. Peringatan dini harus diterapkan, sehingga masyarakatnya bisa diselamatkan.
“Kalau hujannya begini terus banjir pasti akan terjadi. Maka early warningnya diberikan agar kita selamatkan manusianya dulu,” tandas Ganjar. (*)