DPRD Kota Tegal Minta Siswa dan Guru Divaksin Sebelum Sekolah Tatap Muka

Konten Media Partner
24 Agustus 2021 16:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembelajaran tatap muka di Kota Tegal. (Foto: Dok PanturaPost)
zoom-in-whitePerbesar
Pembelajaran tatap muka di Kota Tegal. (Foto: Dok PanturaPost)
ADVERTISEMENT
KOTA TEGAL - 34 sekolah di Kota Tegal akan kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada September mendatang. DPRD Kota Tegal meminta Pemkot merampungkan vaksinasi untuk siswa dan guru yang memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPRD Sisdiono Ahmad mendukung sekolah kembali melaksanakan PTM setelah lebih dari setahun menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau melalui daring.
"Sudah banyak keluhan dari siswa dan orantua ingin agar segera tatap muka. Karena memang pendidikan harus ada keteladanan dari guru, dan interaksi di sekolah, tidak melulu hanya soal nilai pelajaran," kata Sisdiono, ditemui di Gedung DPRD, Selasa (24/8/2021).
Meski mendukung, ada sejumlah catatan yang harus diperhatikan Pemerintah Kota Tegal. Selain pengawasan protokol kesehatan, sebelum PTM seluruh siswa dan guru yang memenuhi syarat juga harus sudah divaksin.
Termasuk, kata Sisdiono, siswa yang berasal dari luar daerah juga harus mendapatkan akses agar bisa divaksin.
"Kita berharap agar vaksinasi siswa di atas 12 tahun harus selesai sebelum PTM. Dulu warga luar kota belum bisa divaksin, dan sekarang wajib. Dan itu harus selesai sebelum PTM dimulai. Guru dan siswanya yang memenuhi syarat harus sudah semua," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Sisdiono, jika susah siap, sebaiknya PTM agar segera dilaksanakan. Pasalnya, saat ini timbul keresahan orang tua yang berharap segera anaknya bisa kembali ke sekolah.
"Ini untuk menanggapi keresahan orang tua, yang juga khawatir anaknya tidak pernah ketemu guru, kadangkala orang tua juga kerepotan di rumah," katanya.
Selain itu, jika pembelajaran jarak jauh lebih lama lagi dilaksanakan, dikhawatirkan kualitas pendidikan yang diterima siswa menurun.
"Karena mungkin bisa saja terjadi kelas 2 SD belum bisa membaca. Karena memang belum ada PTM. Jadi Harus ada evaluasi khususnya kelas 2 soal baca tulisnya," pungkas Sisdiono.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro mengatakan, baru-baru ini pihaknya menggelar rapat bersama Pemkot.
Salah satunya membahas PTM yang rencananya dilaksanakan mulai September. Dalam kesempatan itu, Kusnendro juga menyampaikan agar guru dan siswa telah divaksin sebelum PTM.
ADVERTISEMENT
"Iya rencananya PTM mulai September ini. Saya berharap siswa luar kota yang belum divaksin bisa divaksin," kata Kusnendro.
Menurut Kusnendro, pelaksanaan PTM nantinya akan menggunakan sistem ganjil genap secara bergilir dengan durasi waktu maksimal 2 jam pertemuan.
"Misalnya, saat jadwalnya ganjil, siswa yang berangkat hanya yang nomor absennya ganjil juga," kata Kusnendro.
Selain sekolah, sektor pariwisata juga rencananya akan dibuka September. Nantinya, di lokasi wisata akan dibuka gerai vaksin.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tegal menyiapkan sedikitnya 34 sekolah jenjang TK sampai SMP negeri untuk menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) dalam waktu dekat.
Kepala Disdikbud Ismail Fahmi mengatakan, PTM terbatas diperkenankan untuk wilayah PPKM level 3 dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
ADVERTISEMENT
“Kita sudah siapkan 34 sekolah pilot project untuk tatap muka. Rinciannya TK/PAUD 8, SD ada 20 sekolah, dan SMP 6 sekolah,” kata Fahmi di Balai Kota Tegal, Rabu (18/8/2021).
Kata Fahmi, Kota Tegal sudah mendekati turun status dari PPKM level 4 ke level 3 seiring kasus COVID-19 yang mulai melandai.
“Nanti begitu diumumkan turun ke level 3, langsung kita usulkan ke Pak Wali Kota melalui Dinkes. Nanti kemudian tim mengecek kesiapan sekolah. Begitu diizinkan, maka sekolah tersebut bisa langsung PTM,” terangnya.
Menurut Fahmi, sebagian besar sekolah sebenarnya sudah siap melaksanakan PTM. Termasuk sistem PTM gabungan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Dinas Kesehatan sebelumnya juga telah melakukan vaksinasi massal yang menyasar pelajar. Tercatat sudah lebih dari 10.000 pelajar disuntik vaksin COVID-19.
ADVERTISEMENT
Vaksinasi sempat terhenti dan siswa luar daerah tidak mendapat akses vaksin karena kuota vaksin yang sedang terbatas waktu itu. (*)