Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Film Turah Gagal Lolos Piala Oscar, Sutradara: Kami Sudah Puas
5 Maret 2018 19:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Adegan film Turah. (foto: Istimewa)
TEGAL - Sutradara Film Turah, Wicaksono Wisnu Legowo, mengaku sudah merasa puas meski karyanya tak gagal lolos ajang Piala Oscar 2018. Menurutnya, pencapaian film berbahasa Jawa dengan dialek Tegal itu sudah lebih dari cukup.
ADVERTISEMENT
"Sudah bisa mewakili Indonesia di Piala Oscar saja sudah puas banget, itu sudah lebih dari cukup," kata Wicaksono kepada Panturapost.id Senin, 05 Maret 2018.
Wisnu menuturkan, pertama kali menerima kabar Turah gagal pada seleksi tahap pertama di piala Oscar pada akhir Desember 2017 lalu. Saat itu, dia tak ambil pusing karena memang piala itu bukan target utamanya. "Tidak lolos enggak masalah. Bayangkan saja, film yang dibintangi sekelas Angelina Jolie dari Kamboja saja enggak lolos," katanya.
Dia yakin, panitia Piala Oscar tidak akan sembarangan memilih film. Tidak hanya dari sisi cerita, kualitas gambar, dan pemainnya. Tapi juga dari sisi bisnisnya. "Yang jelas bagi kami, sudah mewakili Indonesia di Piala Oscar saja sudah luar biasa," katanya.
ADVERTISEMENT
Meski gagal di ajang Piala Oscar, Film produksi fourcolours yang digarap pada 2016 itu telah meraih sejumlah penghargaan Internasional. Di antaranya Special Mention Silver Screen Award pada Singapore International Film Festival (Desember 2016).
Film Turah juga membawa penghargaan Geber Award dan NETPAC Award pada perhelatan Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Kemudian menjadi nomine Best Actor pada perhelatan ASEAN international Film Featival and Award di Malaysia.
Menurut Wisnu, sederet penghargaan itu hanya sebagai bonus dari upaya kerja kerasnya selama ini. Baginya, bisa meloloskan film Turah jadi tontonan di bioskop saja sudah lumayan. "Waktu menggarap film ini yang penting jadi saja sudah cukup puas. Tidak muluk-muluk. Karena ini film (berdurasi panjang) pertama saya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Reporter/Editor: Muhammad Irsyam Faiz