Ganti Pupuk Kimia, Petani di Tegal Belajar Membuat Pupuk Organik

Konten Media Partner
29 Oktober 2022 17:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petani di Desa Kalijambe, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal mulai belajar membuat pupuk organik.
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petani di Desa Kalijambe, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal mulai belajar membuat pupuk organik.
ADVERTISEMENT
TEGAL - Sejumlah petani di Desa Kalijambe, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal mulai belajar membuat pupuk organik. Mereka mengikuti pelatihan pembuatan pupuk dari bahan organik tersebut sebagai pengganti pupuk kimia di Balai Desa Kalijambe, Jumat (29/10/2022).
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu petani Desa Kalijambe dalam mengatasi kekurangan pupuk subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Kemudian memanfaatkan potensi yang ada di Desa Kalijambe yakni kotoran kambing.
"Dengan pelatihan ini, masyarakat khususnya kelompok tani dapat mengimplementasikan apa yang disampaikan pemateri dan dipraktikkan selama kegiatan berlangsung. Kemudian nantinya memperoleh hasil yang sama dengan keuntungan yang lebih besar," tutur Kepala Desa Kalijambe, Agus Suyon, kepada PanturaPost, Sabtu (29/10/2022).
Menurut dia, saat ini banyak beras yang prosesnya menggunakan pupuk organik hasilnya lebih bagus, pulen, dan harga jualnya juga mahal.
"Jadi, bagaimana caranya pelatihan pembuatan pupuk kandang ini nanti bisa ditularkan para petani-petani, dan barangkali nantinya dapat dipasarkan ke mal-mal besar. Manfaatkan pembelajaran ini," Ujar Agus
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Fatkhuri, mengatakan petani memiliki kontribusi yang sangat besar. Khususnya sebagai penyokong pangan seluruh masyarakat.
“Kami ini mencoba menggali potensi dari yang ada di dDesa Kalijambe. Ternyata potensi limbah yang bisa dijadikan pupuk organik, pupuk kandang itu adalah kotoran kambing sebagai bahan dasarnya. Dan dengan adanya pupuk organik ini dapat membantu meringankan para petani untuk tidak selalu bergantung pada pupuk kimia. Jadi bukannya mengganti pupuk kimia dengan singkat, tetapi dijadikan alternatif dalam bertani," ujar Fatkhuri.
Dalam kegiatan ini, para petani belajar membuat pupuk bersama dengan pihak PPL, kelompok tani, dan mahasiswa KKN UIN K.H Abdurrahman Wahid. Dalam proses pembuatan pupuk membutuhkan waktu 15 hari untuk fermentasi supaya hasilnya maksimal.
ADVERTISEMENT
"Hasil tersebut nantinya dibagikan kepada para petani yang ada di Desa Kalijambe," katanya. (*)