Ibu Bunuh Anak di Brebes, Suami Rutin Kirim Uang Rp 2,5 Juta Per Bulan

Konten Media Partner
22 Maret 2022 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi melakukan olah TKP kasus pembunuhan yang dilakukan ibu muda terhadap anaknya di Tonjong, Brebes.
zoom-in-whitePerbesar
Polisi melakukan olah TKP kasus pembunuhan yang dilakukan ibu muda terhadap anaknya di Tonjong, Brebes.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BREBES - Ahmad Latif, 36 tahun, suami dari Kanti Utami, ibu muda yang membunuh anak di Tonjong, Brebes masih syok dan sering menangis. Dia seperti masih belum percaya dengan peristiwa yang dialami keluarganya.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Elvin Kristian, tetangganya. Menurut Elvin, begitu ada kejadian itu, suami Kanti langsung pulang dari Jakarta. Dia pun menangis.
“Kemarin ketemu saya langsung saya peluk. Dia menangis seperti tidak percaya kejadian itu,” kata Elvin kepada PanturaPost.
Dia mengatakan, warga mengenal Ahmad Latif sebagai sosok yang sayang dengan keluarganya. Itu terlihat dari momen-momen kebersamaannya dengan keluarga ketika di rumah maupun saat jalan-jalan.
"Secara penampilan, artinya kami sering melihat kalau pas suaminya di kampung. Kemana-mana pergi sama anak istrinya. Jadi yang kita tahu ya mereka baik-baik saja," kata dia yang ditugaskan oleh pihak keluarga untuk mewakili berbicara ke media.
Menurut informasi dari pihak keluarga, secara ekonomi mereka seperti baik-baik saja. Apalagi saat ini suaminya saat ini sudah bekerja sebagai satpam dan rutin mengirimkan uang setiap bulan ke Kanti.
ADVERTISEMENT
"Informasi dari kakak Latif, tiap bulan rutin kirim Rp 2,5 juta. Jadi untuk masalah faktor ekonomi sebenarnya tidak.
Karena Latif kerja sebagai Satpam, walaupun pernah habis kontrak dan nganggur, tapi sudah kerja lagi. Dan Kanti sudah sempat buka salon kecantikan dan jasa rias pengantin," jelas Elvin.
Namun, di satu sisi, Kanti orangnya dikenal pendiam. Ketika ada masalah, jarang bercerita kepada keluarga. "Yang jelas Kanti tertutup orangnya, tidak pernah mau minta tolong ketika misalnya bahan makanan habis atau uang buat jajan anak-anaknya habis," ungkapnya.
Elvin menambahkan, Kanti dan Latif sebenarnya sudah berteman sejak kecil. Keduanya merupakan teman satu angkatan ketika masih SD. Tinggalnya juga satu desa. Sehingga Elvin cukup mengenal karakter keduanya.
ADVERTISEMENT
"Aku pribadi tidak percaya, karena mereka baik-baik saja selama ini. Semua kelurganya juga bilang kayak gitu. Harmonis lah," pungkasnya. (*)