Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Jadi Hidangan Andalan Saat Imlek, Ini Makna dan Filosofi Dimsum
12 Februari 2021 16:05 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Istilah dimsum merupakan pelafalan masyarakat Kanton yang artinya makanan kecil. Sedangkan dalam bahasa Mandarin dimsum berasal dari kata dianxin yang bermakna menyentuh hati. Dimsum diartikan sebagai hidangan yang terdiri dari beberapa jenis makanan yang berukuran kecil.
Dimsum dibuat dari bahan dasar tepung beras dengan beragam varian isi mulai dari sayuran, daging, hingga kacang-kacangan. Dimsum disajikan dalam keranjang pengukus yang terbuat dari bambu. Sesuai dengan namanya, porsi per sajian kecil, hanya tiga atau empat buah dalam satu wadah bambu.
Hidangan dimsum terdiri dari berbagai jenis makanan. Di antaranya yang terpopuler adalah jiaozi, dumpling, siomay, bakpao, fung zao, hakau, serta xiaolongbao (pangsit kuah). Pada awalnya, masyarakat Tionghoa menyantap dim sum sebagai camilan pendamping saat minum teh. Tradisi ini disebut dengan yum cha.
ADVERTISEMENT
Konon kehadiran dim sum dalam perayaan tahun baru Imlek melambangkan keberuntungan. Menyantap dimsum saat Imlek dipercaya dapat menambah rezeki selama satu tahun ke depan.
Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, satu wadah dimsum yang terdiri dari 3-4 buah itu dibagikan kepada anggota keluarga yang lebih tua dahulu baru menyisakan untuk diri sendiri. Ini sebagai bentuk penghormatan kepada yang lebih tua.
Saat ini dimsum yang gurih dan lezat dapat dengan mudah ditemukan. Salah satunya adalah di Food Court Ki Gede Sebayu yang berlokasi di Jl KH Wahid Hasyim, Kalijembangan, Pakembaran, Slawi, atau tepatnya di depan SMA N 1 Slawi. (Mag)