Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Jalan Penghubung Antardesa di Brebes Longsor dan Nyaris Putus
10 Desember 2021 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anggota Kodim 0713 Brebes, Serma Wartono mengatakan, jalur ini merupakan jalan satu satunya yang menjadi penghubung antardesa.
"Kondisinya cukup berbahaya, karena tebingnya memiliki kedalaman sampai 4 meter. Kemudian badan jalan juga retak retak jadi siapa pun harus hati hati. Hanya motor sama pejalan kaki saja," kata Wartono, Jumat (10/12/2021).
Menurutnya, jalan longsor setelah hujan deras yang mengguyur di kawasan tersebut pada, Rabu (8/12/2021). Adapun penyebabnya lantaran Sungai Cigunung meluber dan airnya menggerus bagian bawah jalan .
Akibatnya, jalan penghubung antara Desa Ciputih dengan Desa Gandoang dan Desa Kadumanis longsor sepanjang 30 meter. Jalan yang semula memiliki lebar 3 meter, kini menyisakan sekitar 1 meter.
Usai kejadian ini, kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Untuk sementara, hanya sepeda motor dan pejalan kaki yang boleh melintas.
ADVERTISEMENT
Aktivitas warga juga terhambat. Mereka khawatir melintas di jalan ini lantaran kondisi badan jalan yang tersisa dipenuhi retakan.
"Sebenarnya ada jalan lain, tapi itu jalan desa. Tapi untuk kegiatan harian selalu melewati jalan ini," imbuhnya.
Sementara itu, Kades Gandoang, Warkono mengatakan, jalan tersebut rawan putus bila terus menerus terkena gerusan air sungai. Dua desa masing masing Dusun Tangerang Desa Ciputih dan Desa Gandoang bisa terisolasi bila jalan itu putus total.
Pihaknya pun meminta Pemkab Brebes segera tanggap dengan kondisi jalan ini. Pasalnya jalan ini adalah akses utama yang dibutuhkan warga.
"Saya khawatir putus. Karena dua desa akan terisolasi. Ada jalan desa alternatif di Desa Ciputih hasil TMMD, tapi kondisinya masih batu dan sirtu. Cuma jalurnya lebih jauh karena memutar," kata kata Warkono. (*)
ADVERTISEMENT