Jalawastu, Kampung Tanpa Semen dan Keramik di Pedalaman Brebes

Konten Media Partner
7 April 2018 21:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalawastu, Kampung Tanpa Semen dan Keramik di Pedalaman Brebes
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kampung Adat Jalawastu. (Foto: Muhammad Irsyam Faiz/Panturapost.id)
BREBES – Rumah-rumah di kampung ini sekilas tampak seperti bangunan di desa pelosok daerah lain di Indonesia. Rumah semi permanen, berlantai tanah, dan berdinding lempengan kayu ini berdiri di kampung yang berada di Desa Ciseuruh, Kecamatan Ketanggungan, Brebes.
ADVERTISEMENT
Beberapa bulan lalu, Panturapost.id sempat berkunjung ke kampung adat ini. Jika diperhatikan secara detail, rumah-rumah di kampung ini ternyata tidak ada yang menggunakan bahan semen dan keramik. Mereka menggunakan papan lempengan kayu untuk dinding, dan seng untuk atapnya. Bahkan, bahan untuk water closset (WC) pun menggunakan kayu.
Menurut Dastam, 53 tahun, pemangku adat desa setempat, masyarakat di pedukuhan yang letaknya berada sekitar 60 kilometer dari pusat kota Brebes ini, masih memegang teguh tradisi yang mereka anut. Membangun rumah dengan menggunakan semen, keramik, dan genteng, adalah pantangan bagi mereka. Pantangan itu sudah diyakini oleh masyarakat setempat selama ratusan tahun secara turun temurun.
Jalawastu, Kampung Tanpa Semen dan Keramik di Pedalaman Brebes (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Adat Jalawastu. (Foto: Muhammad Irsyam Faiz/Panturapost.id)
Masyarakat meyakini membangun rumah tanpa menggunakan semen dan keramik bisa mencegah terjadinya bencana longsor. Mengingat, desa tersebut terletak di perbukitan bernama gunung kumbang. Alasan lainnya terkait dengan letak geografis Dukuh Jalawastu, yang jauh dari peradaban.
ADVERTISEMENT
“Jadi dulu semen dan keramik itu salah satu barang yang wah, lalu belinya juga jauh, mengangkutnya susah. Maka orang sini akhirnya menyebut ‘udah pamali’ gitu aja,” jelas Dastam. Menurut Dastam,warga yang ingin membangun rumah menggunakan semen, diperbolehkan asalkan pindah ke kampung sebelah.
Hingga saat ini, kampung yang dihuni oleh 350 jiwa dan 120 keluarga ini, rumah-rumahnya tanpa menggunakan bahan semen dan keramik. Di desa tersebut, kita juga tidak bisa menemukan genteng untuk atap rumah. Mereka menggunakan seng untuk menutupi bagian atas rumah.
Jalawastu, Kampung Tanpa Semen dan Keramik di Pedalaman Brebes (2)
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Adat Jalawastu. (Foto: Wasdiun/Humas Pemkab Brebes)
Menurut Dastam, Genteng saat itu merupakan benda yang sulit didapatkan. Warga saat itu menggunakan jerami untuk atap rumah. Sebab, jerami cukup menghangatkan saat malam hari. “Nah sekarang, sudah tidak pakai jerami lagi, dan diganti seng. Karena seng fungsinya hampir mirip dengan jerami,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Menurut cerita warga setempat, mereka tidak berani melanggar pantangan-pantangan tersebut. Di tahun 2000, ada seseorang yang mencoba melanggar pantangan, lalu timbul bencana.
“Waktu itu langsung longsor,” kata warga Jalawastu, Carmi, 50 tahun.
Reporter/Editor: Muhammad Irsyam Faiz