Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Kasus COVID-19 Melonjak, Pemkot Tegal Tak Lagi Terapkan PSBB
8 Agustus 2020 11:06 WIB
ADVERTISEMENT
TEGAL - Meski ditemumkan lonjakan kasus COVID-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal tak akan melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap ketiga. Pemkot tetap akan melanjutkan program-program yang sudah mulai berjalan sekarang. Salah satunya fokus untuk pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Pemkot akan tetap seperti ini melanjutkan program-programnya, karena kita tidak bisa membiarkan ekonomi terpuruk," kata Jumadi, saat konferensi pers di Balai Kota Tegal, Jumat (7/8/2020).
Seperti diketahui, sebelumnya Pemkot menerapkan PSBB tahap I dan II pada 23 April hingga 22 Mei 2020. PSBB diterapkan hingga Kota Bahari dinyatakan zona hijau karena nihil kasus baru.
Menurut Jumadi, kondisi ekonomi sekarang cukup mengkhawatirkan. Untuk itu menggerakan roda ekonomi menjadi hal yang penting untuk dilakukan saat ini.
"Sekarang saja kwartal kedua nasional hampir -5,23 persen dan Jawa Tengah -5,94 persen. Artinya tidak ada cara lain, kita harus tetap menggerakan roda ekonomi. Di samping memperketat protokol kesehatan,” sebut Jumadi.
Jumadi mengatakan, sejumlah langkah pencegahan penyebaran COVID-19 tetap dilakukan. Ini sesuai Perwal No 23 Tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Kemudian semua relawan mandiri dan Satgas COVID-19 juga akan bekerja lebih ketat lagi. Seperti melakuan tracing dan rapid test maupun swab massal kepada masyarakat Kota Tegal.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Tegal mengumumkan kabar terbaru kasus positif COVID-19, Jumat (7/8/2020). Berdasarkan hasil tes swab massal, jumlah kasus positif corona di Kota Tegal bertambah 28 orang.
M. Jumadi, mengatakan dari 28 orang, sebagian besar merupakan tenaga kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan di Kota Tegal. Seperti Dokter umum 5 orang, dokter gigi 1, perawat 8, perawat gigi 1, bidan 5, petugas gizi 1, petugas farmasi 2, petugas laboratorium 1, staf administrasi 2, cleaning service 1, dan jemaat gereja 1 orang.
Menurut Jumadi, Angka positif tersebut diperoleh setelah pihaknya bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menggelar tes swab massal kepada 779 orang. Tes dilakukan pada 30 Juli hingga 6 Agustus 2020. Hasilnya, selain 28 positif itu, ada 418 orang negatif. Sedangkan 330 orang hasilnya belum keluar. (*)
ADVERTISEMENT