Kisah Sopiyah, Mundur dari Program Keluarga Harapan karena Sudah Mampu

Konten Media Partner
22 November 2019 18:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sopiyah (tengah), 46 tahun, bersama pendamping PKH. (Foto: Bentar)
zoom-in-whitePerbesar
Sopiyah (tengah), 46 tahun, bersama pendamping PKH. (Foto: Bentar)
ADVERTISEMENT
Sopiyah, seorang Ibu asal Desa Sumingkir Rt 04/05, Kecamatan Kedungbateng, Kabupaten Tegal ini patut menjadi contoh. Ibu 46 tahun itu merupakan penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah mengundurkan diri. Sopiyah mundur sukarela setelah memiliki usaha. Kini, dia ingin berjuang secara mandiri tanpa bergantung pada bantuan pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sopiyah mulai bergabung jadi peserta PKH pada 2017. Selama 2 tahun dia belajar tentang pengelolaan keuangan. Termasuk bagaimana cara memulai usaha. Hingga akhirnya ibu dengan 3 anak ini mempunyai usaha jamur tiram dan budidaya ikan lele.
"Saya sudah merintis usaha jamur sejak 2015. Akan tetapi usaha kurang memuaskan. Akhirnya pada 2017 mendapat bantuan PKH dan mendapat bimbingan untuk mengembangkan usaha. Perlahan- lahan usaha saya mulai berkembang. Saat ini saya juga usaha budidaya ikan lele," katanya.
Sopiyah.
Dia mengatakan, untuk penghasilan budidaya jamur satu hari bisa panen lebih dari 3 kilogram. Dia menjual jamur itu seharga Rp 15.000 per kilogram. Sedangkan untuk lele, satu kali panen bisa sampai 1 kuintal. Dia menjual seharga 1.750.000 per kuintal.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa panen ikan lele 4 kwital pertiga bulan sekali. Pendapatan itu sangat menguntungkan secara ekonomi  karena bisa memenuhi kebutuhan keluarga, tanpa harus menjadi peserta PKH. Makanya, saya keluar dari peserta PKH atas dasar keinginan sendiri," ucapnya.
Sopiyan menuturkan, sebelum mengikuti PKH, dia dan keluarga hidup serba kekurangan. Mereka menggantungkan penghasilan dari jualan bubur ayam. Kini, dengan berbekal niat, ketekunan dan kerja keras, Sopiyah mampu memperbaiki perekonomian untuk kebutuhan keluarganya.
Sopiyah.
"Alhamdullilah sekarang kami bisa hidup mandiri, bahkan cita-citanya dan keinginan ke depannya ingin menambah kolam budidaya ikan lelenya," ucapnya dengan nada semangat.
Sementara itu, Pekerja Sosial Supervisor Hilda Khoirunnisa menjelaskan, Sopiyah adalah salah satu contoh sukses penerima manfaat PKH. Sopiyah, kata dia, menjadi motivasi bagi peserta PKH lainnya untuk hidup mandiri.
ADVERTISEMENT
"Sekecil apapun usaha,  kalau di jalani dengan bersunguh-sungguh Insyaallah bisa menambah penghasilan. Sehingga ke depan PKH membentuk kelurga yang produktif dan sejahtera," ungkap Hilda yang juga pendamping Sopiyah. (*)