Lagi, Fosil Gajah Purba Ditemukan di Brebes

Konten Media Partner
9 Februari 2019 20:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fosil gajah purba yang ditemukan di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.
zoom-in-whitePerbesar
Fosil gajah purba yang ditemukan di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.
ADVERTISEMENT
BREBES - Proses ekskavasi atau penyelamatan fosil fauna purba terus berlanjut. Kali ini Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran menemukan fragmen fosil vertebrata darat terbesar dari ordo proboscidea, yaitu elephas/gajah purba berukuran besar (Stegodon), di Desa Galuh Timur Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes, Sabtu (9/2)
ADVERTISEMENT
Ketua Tim BPSMP Sangiran Febri Wijanarko mengatakan, fosil yang ditemukan kali ini bobotnya mencapai 200 kilogram. Yaitu Cranium atau tulang tengkorak kepala lengkap gigi pada bagian atas dan gadingnya. "Yang membawa fosilnya harus digotong oleh 8 orang," katanya.
Diperkirakan fosil tersebut berusia 700 ribu tahun. Sayangnya, fosil yang ditemukan merupakan fragmen atau bagian yang tidak utuh. Dikatakan, hasil ekskavasi sejak Kamis, (7/2) kemarin yakni fosil gajah purba ukuran kecil (Elephas) rahang bawah yang diperkirakan berumur 400 ribu tahun dan tulang paha gajah di Sungai Kalijurang yang diperkirakan berusia 400 ribu tahun.
Fosil gajah purba yang ditemukan di Desa Galuhtimur, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.
"Untuk usia fosil diperkirakan menurut lapisan tanah saat pengangkatan. Ini merupakan upaya penyelamatan fosil purba dari penjarahan dan perdagangan barang purbakala," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, untuk fosil yang patah akan disambung dan dicocokkan dengan penemuan-penemuan pada awal di berbagai wilayah tanah air.
Untuk fosil yang ditemukan di daerah Bumiayu-Tonjong memang kebanyakan bagiannya tidak utuh. Hal itu dipengaruhi oleh medan tanah di daerah tersebut yang banyak dikelilingi oleh sungai, membuat fosil terbawa oleh arus sungai.
"Gajah-gajah ini kemungkinan mati saat beraktivitas di lokasi sumber mata air. Mengingat lokasi penggalian di daerah aliran sungai, inilah yang menyebabkan fosil tidak utuh," imbuhnya.
Ekskavasi itu, merupakan lanjutan dari penelitian situs purba di Bumiayu pada 2018 di Sungai Gintung beberapa waktu silam.
Perlu diketahui, di Situs Bumiayu-Tonjong (Buton) ini, fosil gajah purba paling lengkap jenis dari penemuan terdahulu di seluruh daerah. Termasuk hewan purba air dan kerbau purba atau Bubalus Palaeokerabau dengan panjang tanduk 2,5 – 4 meter serta tinggi antara 1,5 – 2 meter sebagai herbivora penjelajah Pulau Jawa pada zaman Pleistosen (1,2 – 1 juta tahun lalu).
ADVERTISEMENT
Beberapa fragmen fosil gajah purba yang pernah ditemukan situs ini antara lain Sinomastodon Bumiajuensis (1,5 juta tahun), Stegodon Trigonocephalus (1,2 juta tahun), serta Elephas Hysudrindicus yang berusia antara 200-800 ribu tahun lalu. Diyakini fosil tersebut, merupakan nenek moyang dari gajah Asia yang hingga kini masih ada.
Semua temuan kini disimpan di rumah fosil Pokdarwis Kampoeng Poerba di Dukuh Tengah, Desa Galuhtimur untuk dilakukan penelitian lanjutan oleh BPSMP Sangiran.
Reporter: Reza Abineri
Editor: Irsyam Faiz