Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Langkah Pemkab Brebes Tekan Jumlah Penderita Stunting
16 Maret 2018 16:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB

ADVERTISEMENT
Ilustrasi Stunting. (Foto: PanturaPost)
BREBES - Kasus pertumbuhan anak tidak maksimal akibat kekurangan gizi kronis atau stunting tengah menjadi perhatian serius pemerintah, menyusul peringatan yang dikeluarkan WHO menyatakan Indonesia salah satu negara paling tinggi angka stunting.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dr Sri Gunadi Purwoko mengatakan, pihaknya mengklaim telah melakukan pencegahan dan penanganan terhadap terjadinya stunting. Di antaranya, memberi pemahaman ke masyarakat hingga ke desa-desa terkait ancaman stunting di masa depan. Sosialisasi dilakukan melalui kader kesehatan di puskesmas dan memberikan tablet tambah darah kepada ibu hamil.
"Langkah pencegahan terus dilakukan jangan sampai ada lagi anak lahir dalam keadaan stunting. Ibu hamil diharapkan mematuhi imbauan dari pemerintah untuk menjaga asupan gizi untuk kandungannya agar terhindar dari stunting ini karena berbahaya," ucap Sri Gunadi Puwoko, Jumat 16 Maret 2018.
Menurutnya stunting disebabkan oleh beberapa faktor yakni pola asuh, gaya hidup yang tidak sehat. Maka dari itu, sebagaimana ia sebutkan, mayoritas penderita stunting di Jateng adalah warga miskin.
ADVERTISEMENT
"Program yang diselenggarakan melalui Dinkes Brebes itu berupa pemeriksaan kesehatan para ibu hamil. Tujuannya untuk mengetahui apakah gizi yang diperolehnya sudah tercukupi atau belum," kata dia.
Selain itu, menimbau agar balita stunting diberi ASI eksklusif di usia 0-6 bulan. Usia berikutnya diberi pendamping makanan tambahan. "Perhatian kepada ibu hamil agar kebutuhan gizi terpenuhi juga kami lakukan," katanya.
Gunadi menyatakan, pihaknya juga sudah melakukan pemetaan terhadap penderita stunting di sejumlah desa. Setelah itu, dibenahi seperti sanitasi, makanan tambahan, air bersih, dan meminta masyarakat turut serta melakukan pencegahan stunting.
"Angka penderita gizi buruk terus ditekan oleh pemerintah. Saya berharap masyarakat semakin sadar untuk menjaga kesehatan, terutama ibu hamil supaya tidak terjangkit penyakit," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, kasus stunting di Jateng masih menjadi ancaman nyata terjadi karena masyarakatnya tidak terlalu memperdulikan tentang penyakit itu sendiri.
"Tentu saja ini menjadi ancaman ke depan buat generasi anak-anak selanjutnya. Kalau menderita stunting pasti anak itu akan tertinggal dalam hal sumber daya manusianya," ungkapnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, sekitar 28 persen dari jumlah total 140 ribu anak di Brebes mengalami masalah stunting atau masalah pertumbuhan. Dibanding angka prevelensi stunting secara nasional mencapai 37,2 persen, angka stunting di Brebes masih di bawahnya.
"Namun, bagi saya ini juga kategori tinggi. Artinya masih ada masalah besar yang harus dibenahi," kata dia.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Muhammad Irsyam Faiz
ADVERTISEMENT