Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Libur Tahun Baru, Pelajar NU Ketanggungan Brebes Memilih Untuk Ziarahi Makam Wali
3 Januari 2019 20:59 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
BREBES - Berbeda dengan yang lain saat mengisi liburan tahun baru dengan hura-hura, ratusan pelajar NU Ketanggungan Brebes mengisinya dengan menziarahi makam para Waliyullah. Mereka berdzikir dihadapan makam para Wali di saat pergantian tahun 2018 ke 2019.
ADVERTISEMENT
"Kami berdoa dan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT di hadapan makam para Wali. Semoga keberkahan dan kesuksesan selalu menyertai kita," tutur Ketua Panitia Ziarah PAC IPNU-IPPNU Ketanggungan Muhammad Mansyur, Kamis 3 Januari 2018.
Ia menjelaskan, ada lima wali yang diziarahi yakni Makam Mbah Syekh KH Ahmad Badlawi-Ketanggungan, Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunungjati-Cirebon, Raden Fatah-Demak, Sunan Kalijaga-Kadilanggu-Demak, Sunan Kudus-Masjid Agung Kudus, Sunan Muria-Colo-Kudus berakhir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang.
“Kita siapkan 2 bus, 1 bus untuk IPNU dan satu bus untuk IPPNU. Seluruh peserta mendapatkan seragam batik IPNU-IPPNU dari panitia untuk menjaga kekompakan," katanya.
Sementara itu, Ketua PAC IPNU ketanggungan Akbar Wibawa menambahkan, ziarah wali lima ini diadakan untuk lebih meningkatkan penghargaan kepada para Waliyullah agar bisa diambil suri tauladan dari mereka. Juga sekaligus refreshing bagi anggota IPNU-IPPNU yang telah menghadapi berbagai rentetan Makesta Zona Barat, Diklatama Angkatan III, Makesta Zona Selatan, dan kegiatan rutin lainnya.
ADVERTISEMENT
“Kami mengajak rekan-rekanita untuk tabarukan dengan para Waliyullah, sekaligus refreshing libur tahun baru," ungkapnya.
Salah seorang peserta Ikhsan Syafa'at mengaku dirinya mendapatkan tambahan pengetahunan dan pengalaman setelah mengikuti ziarah. Menurutnya, ada pengalaman baru dengan mengunjungi makam atau berziarah ke para Wali. Sehingga bisa meneladani perjuangan para pejuang penyebar agama Islam. (*)
Reporter : Fajar Eko Nugroho
Editor : Muhammad Abduh