Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Melihat Proses Pembuatan Bola Sepak Berstandar Nasional di Tegal
14 Juli 2019 19:58 WIB

ADVERTISEMENT
TEGAL - Roja'i, 42 tahun, warga asal Desa Sokasari, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, memproduksi bola sepak. Tak main-main, bola bikinannya sudah memiliki standar nasional atau SNI.
ADVERTISEMENT
Panturapost berkesempatan berkunjung ke rumah produksinya. Kami melihat proses pembuatan bola sepak yang kini digunakan oleh klub-klub dan sekolah sepak bola di berbagai daerah. Di antaranya Banyuwangi, Surabaya, Jakarta, Purnalingga, Pekalongan, hingga Makassar, Sulawesi Selatan.
Dia menjelaskan tahap-tahap proses pembuatan bola sepak. Pertama mulai dari pemotongan kain dan kulit sesuai ukuran. Lalu pengeleman kain dan kulit tersebut hingga penjemuran di sinar matahari selama 3-2 jam. Kemuduan pelapiasan antar kain dan kulit, baru di-press.
"Setelah itu dijemur lagi, terus di potong dengan bentuk segi lima dan segi enam. Sesudah itu disablon. Lalu baru proses proses penjahitan dan pengecekan mana yang layak jual mana yang diperbaiki," katanya.
Tidak sampai di situ, untuk menjadi bola sepak harus ada pengujuian angin selama tiga hari. Dalam pengujian angin harus di timbang di alat yang sudah disediakan.
ADVERTISEMENT
Untuk ukuran SNI berat bola sepak di sekisaran 412 - 445 gram. "Kalau kurang atau melebihi produk bola sepak nya gagal atau tidak sesuai SNI," terangnya.
Hingga kini, Roja'i masih menggunakan peralatan tradisional saat produksi. Seperti pisau, mesin potong manual, mesin press manual, dan mesin jahit (Dengan bikin mesin jahit sendiri). Sementara untuk bahan produksi bola sepak, Roja'i membeli dari Tanggerang dan Bogor. Seperti bahan benang, lem, kain polyester polos, hingga kulit sintensi.
Agar sesuai SNI, kata dia, bola sepak juga harus diuji dari pantulan, kekuatan bola, dan peresapan air terhadap bola. Jadi kalau bola sepak dimainkan di musim hujan bisa bertahan. "Semua kualitas dan kebulatan semua itu yang di uji untuk lolos uji SNI," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Kini, dalam satu bulan Roja'i bisa membuat bola sepak sebanyak 700 buah. Produk bola milik Roja'i diberi merek PROTeg yang merupakan akronim dari Produk Tegal.
"Saya sudah senang dan bahagia usaha saya selama 15 tahun sudah berlebel SNI."
Reporter: Bentar
Editor: Irsyam Faiz