Mengenal 4 Macam Telur Asin Khas Brebes yang Jadi Incaran Pemudik

Konten Media Partner
30 Mei 2019 12:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telur asin Brebes. (Foto: Yunar Rahmawan)
zoom-in-whitePerbesar
Telur asin Brebes. (Foto: Yunar Rahmawan)
ADVERTISEMENT
BREBES - Telur asin khas Brebes sudah dikenal masyarakat luas dan selalu menjadi incaran para pemudik sebagai oleh-oleh ketika mampir di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Rasanya yang lezat dengan kuning telur yang masir atau berminyak menjadikan kuliner ini punya cita rasa khas.
ADVERTISEMENT
Para perajin telur asin di Brebes punya cara tersendiri dalam proses pengasinannya yang sudah diturunkan bergenerasi. Kali ini PanturaPost bertemu Didit, seorang perajin telur asin di kawasan Gandasuli, Brebes, yang membagi 'rahasia dapur' produksi telur asinnya. Dia menuturkan ada tiga rasa lain telur asin, selain rasa aslinya atau original.
"Kita di sini menggunakan serbuk bata merah dan garam oven beryodium dalam proses pengasinan. Jadi lebih gurih dan berminyak. Selain original, ada varian panggang, pindang, dan asap. Untuk asap kita pakai batok sebagai bara apinya. Rasanya ada sangit smooky-nya," kata Didit, Jumat (10/5).
Didit menjelaskan telur asin original diproses hanya cukup dengan merebus telurnya setelah diasinkan. Sedangkan varian lainnya harus melalui proses lainnya. Telur asin panggang, misalnya, telur itu harus masuk oven hingga kadar air berkurang setelah direbus.
Telur asin Brebes. (Foto: Yunar Rahmawan)
Sementara untuk telur asin pindang, prosesnya telur yang sudah direbus terlebih dahulu dilumuri bumbu rempah-rempah seperti daun salam, lengkuas, kunyit, dan daun sereh yang dihaluskan, sebelum dimasukkan ke dalam oven.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk telur asin asap, tahapannya yakni telur direbus lalu dimasukkan ke dalam kotak besi yang di bawahnya menyala bara api dari batok kelapa. Telur varian ini memiliki warna cokelat kehitaman dan mengilap. Telur asin asap ini lebih kering dan memiliki rasa sangit asap tentunya.
Cartowi (50), seorang agen penjual telur asin, mengatakan telur asin original memiliki lebih banyak peminat. Sehingga varian itulah yang paling banyak dia jual, namun tetap menyediakan varian lainnya.
"Minimal seminggu kulakan enam kali. Lebih suka yang original karena banyak yang suka. Kalau varian yang lain, itu nilai tambah buat telur asin brebes," jelas Cartowi.
Telur asin Brebes. (Foto: Yunar Rahmawan)
Cartowi mengaku sudah menyiapkan stok untuk pembeli selama arus mudik Lebaran kali ini. Persediaannya juga ditambah untuk mengantisipasi adanya peningkatan penjualan, meski menurutnya tidak seramai dulu karena sudah ada jalan tol.
ADVERTISEMENT
"Sekarang, kan, sudah ada tol ya, jadi terpecah arus mudiknya. Tapi biasanya ya ada penambahan juga. Enggak mungkin orang masuk tol semua. Kalau saya, kan, arah dagangannya ke arah Jakarta. Pasti orang memilih Jalan Pantura," ucap Cartowi.
Harga telur asin itu, kata dia, tidak meningkat meski menjelang Lebaran. Telur asin original dijual seharga Rp 3.300 per butir, sedangkan tiga varian lainnya seharga Rp 3.500 per butir.
Reporter: Yunar Rahmawan
Editor: Irsyam Faiz