Mengenal Gemblong Kocar-kacir, Jajanan Tradisional Khas Tegal yang Mulai Langka

Konten Media Partner
28 Januari 2021 17:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gemblong kocar-kacir. (Foto: Ana Lainda)
zoom-in-whitePerbesar
Gemblong kocar-kacir. (Foto: Ana Lainda)
ADVERTISEMENT
Ada berbagai jenis dan nama-nama di sejumlah daerah. Di Tegal, jajanan tradisional itu salah satunya disebut dengan gemblong kocar-kacir.
ADVERTISEMENT
Gemblong kocar-kacir merupakan salah satu jajanan yang terbuat dari singkong. Proses pembuatan gemblong kocar-kacir cukup memakan waktu yang lama.
Singkong dikupas dan direbus sampai matang, kemudian ditumbuk menggunakan alat berupa lumping batu dan alu hingga halus dan lembut.  Setelah itu, adonan singkong diletakkan pada wadah datar dan diratakan.
Penyajian gemblong kocar-kacir dengan cara dipotong kotak-kotak kecil dan ditaburi kelapa parut. Selanjutnya gemblong diberi gula merah cair yang kental dengan cara dituang sehingga disebut kocar-kacir. Gemblong kocar-kacir disajikan menggunakan daun pisang dan ditusuk dengan lidi.
Keberadaan gemblong kocar-kacir saat ini sudah jarang ditemukan. Kuliner tradisional ini biasanya dijual di pasar tradisional dan dijajakan secara keliling.
Menurut salah satu penjual, Kirah (60), keberadaan gemblong kocar-kacir yang semakin langka. Salah satunya karena proses pembuatannya yang lama dan membutuhkan banyak tenaga.
ADVERTISEMENT
“Saya jualan keliling tapi hanya kadang-kadang karena pembuatannya sampai setengah hari. Saya menumbuk secara manual bisa 10 kilogram singkong per hari jadi lumayan capai. Makanya jualan hanya kadang-kadang,” tuturnya.
Gemblong kocar-kacir. (Foto: Ana Lainda)
Gemblong kocar-kacir telah ada sejak zaman dahulu sebagai makanan pokok sumber karbohidrat pengganti nasi. Namun kini kelestariannya semakin terancam. Sebagian besar penjual gemblong kocar-kacir adalah orang tua.
Proses pembuatannya yang lama dan membutuhkan banyak tenaga, serta harganya yang murah hanya Rp 2500 per porsi membuat banyak orang enggan menjual jajanan ini. Padahal rasa manis dan gurihnya tidak kalah dengan jajanan modern, dan tentunya dibuat dari bahan-bahan alami. (*)
Editor: Irsyam Faiz