Mengenal Teh Putih Produksi Kaligua yang Berkhasiat Sembuhkan Penyakit

Manajer Perkebunan Teh Kaligua PTPN IX Sigit Sujatmokomenunjukkan teh putih. (Foto: Yunar Rahmawan)

BREBES - Produk teh di Perkebunan Kaligua, Brebes telah menjadi komoditi yang diminati oleh pasar luar negeri. Sejumlah negara yang sudah mengimpor teh dari perkebunan yang berada di bawah PT Perkebunan Negara (PTPN) IX ini adalah Inggris, India, Jerman, dan Pakistan.

Salah satu produk teh unggulan di kebun ini adalah teh putih. Teh jenis ini didapat dari pucuk pohon teh yang masih kuncup dan belum mekar. Dengan proses pengeringan menggunakan sinar sinar matahari pagi selama tiga hari. Sehingga jumlahnya masih sedikit, karena tidak menjadi produksi utama Perkebunan Teh di Kaligua.

"Prosesnya kan sederhana, dipetik kemudian dijemur. Tapi, sebelum jam 10.00 WIB, sudah harus dimasukkan lagi. Gak boleh lebih jam 10, itu selama tiga-empat hari," kata Manajer Perkebunan Teh Kaligua PTPN IX Sigit Sujatmoko, saat ditemui Kamis pekan lalu.

Dengan total luas area perkebunan sekira 605 hektar, produksi teh putih per bulan sampai lima kilogram teh basah. "Sebenarnya untuk produksi teh putih bagi kita, menjadi pilihan apakah mau perbanyak teh hitamnya atau putihnya. Karena mau memetik pucuknya untuk teh putih, berarti mengorbankan daun di bawahnya yang menjadi bahan teh hitam," terang dia.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, berdasarkan proses oksidasi, teh putih mengandung antioksidan tertinggi dari jenis teh lainnya. Sigit menambahkan, aroma teh putih Kaligua memang tidak begitu menyengat. Akan tetapi, kata dia, bagi beberapa orang teh kaligua memiliki khasiat kesehatan.

"Saya tidak berani menjamin. Tapi pernah minum sendiri dua-tiga kali seduhan asam urat bisa hilang. Bahkan ada yang berhenti cuci darahnya," jelas dia.

Selain teh putih, di Kebun Teh Kaligua juga ada teh merah dan teh hitam. Adapun yang menjadi produk utama kebun teh ini adalah teh hitam. Jumlah yang diekspor yakni 25 persen dari total produksi sebanyak 732 ton.

Sigit mengatakan, diekspornya teh kaligua karena karakteristik rasanya yang khas. Ini karena teh ditanam di daerah dataran tinggi, sehingga rasa pahit didapat lebih kuat lantaran intensitas sinar matahari yang minim.

"Karakteristik pahitnya ini justru yang menjadi ciri khasnya. Ditambah dengan tingkat kelembaban tehnya juga," katanya.

Teh di Perkebunan Kaligua PTPN IX, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ditanam dengan ketinggian antara 1.500-2.050 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Suhunya yang berada antara 8-28 derajat celcius, membuat Perkebunan Kaligua termasuk penghasil teh murni di Jawa Tengah.

"Penikmat teh dalam negeri, kebanyakan masih mengkonsumsi yang aroma melati. Beda dengan di luar negeri yang justru mengutamakan rasa murni," terangnya.

Reporter: Reza Abineri

Editor: Muhammad Irsyam Faiz