Konten Media Partner

Meski Memprihatinkan, Atap Ruang SD di Brebes yang Jebol Tak Kunjung Diperbaiki

26 Desember 2022 16:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi atap ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri 3 Kedunguter Kecamatan Brebes jebol. Bahkan, kerusakan tersebut sudah terjadi sejak awal 2020 hingga kini belum tertangani (Fajar Eko Nugroho/Panturapost)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi atap ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri 3 Kedunguter Kecamatan Brebes jebol. Bahkan, kerusakan tersebut sudah terjadi sejak awal 2020 hingga kini belum tertangani (Fajar Eko Nugroho/Panturapost)
ADVERTISEMENT
BREBES - Meski rusak sejak 2020 lalu, atap ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kedunguter Kecamatan Brebes, yang jebol tak kunjungi diperbaiki.
ADVERTISEMENT
Selain terdampak refocusing selama pandemi COVID-19 usulan perbaikan melalui Dapodik juga belum diterima.
Alasannya, entry database kondisi kerusakan belum terisi secara lengkap dan detail. Sehingga, butuh penanganan mendesak mengingat ruang kelas yang dimiliki sangat terbatas.
Kepala SDN3 Kedunguter Nurrokhim mengungkapkan, sejak menjabat pada April 2022, pihaknya mengaku belum bisa berbuat banyak. Sebab, kondisi kerusakan atap di ruang guru tersebut semakin parah.
Padahal, dalam sistem Dapodik dan aplikasi Krisna sudah diajukan namun belum terakomodir.
"Atap ruang guru yang rusak memang parah. Karena, kondisinya ambrol rapuh dimakan rayap. Sehingga tidak bisa ditempati dan sementara pindah ke ruang kelas 2," kata Nurrokhim, Senin (26/12/2022)
Dengan total 7 ruang yang dimiliki, kata dia, ruang guru terpaksa numpang di ruang kelas 2. Sehingga, waktu pembelajaran kelas dua diberi jadwal shift siang setelah kelas 1 selesai.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata dia, jumlah ruang kelas masih terbatas setelah ruang guru atapnya rusak parah. Sehingga, agar proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tidak terganggu sistem ganti shift siang diterapkan.
"Jumlah total murid ada 150 anak. Karena ruangnya terbatas, shift siang diberlakukan khusus kelas 2. Artinya, KBM Kelas 2 dimulai setelah kelas 1 selesai belajar," pungkasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes melalui Kabid Pendidikan Dasar Juwita Asmara menjelaskan, berdasarkan hasil tinjauan langsung ke SDN3 Kedunguter pada Senin (26/12) pagi.
Kondisi kerusakannya memang sudah parah karena termakan usia. Terlebih, sudah puluhan tahun belum pernah dilakukan peremajaan bangunan.
"Kerusakan sarpras khususnya ruang kelas di SDN3 Kedunguter ini memang parah. Tapi, di Brebes total sekolah yang sarprasnya rusak jumlahnya mencapai 343 sekolah," kata Juwita Asmara.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, faktor kendala belum bisa disegerakannya rehabilitasi sarpras bangunan dan infrastruktur gedung sekolah. Disebabkan beberapa hal, seperti terlalu banyaknya jumlah sekolah yang rusak.
Selain itu, juga kurangnya kompetensi operator Dapodik di semua sekolah saat entry data. Sebab, masih banyak usulan rehabilitasi (perbaikan) sarpras ruang kelas di aplikasi Krisna datanya belum detail.
"Jadi banyak data kerusakan sekolah yang diusulkan untuk perbaikan sarpras belum lengkap. Sehingga, segera menggelar Bintek operator dan pemangku kebijakan untuk usulan perbaikan sarpras itu," pungkasnya.