Konten Media Partner

Museum Semedo Sudah Dibuka, Bupati Tegal: Media Belajar dan Sarana Rekreasi

12 Oktober 2022 20:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan soft launching Museum Situs Semedo di di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal.
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan soft launching Museum Situs Semedo di di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal.
ADVERTISEMENT
TEGAL - Museum Semedo yang berada di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal kini sudah dibuka dan bisa dikunjungi untuk masyarakat umum. Kabar tersebut diungkapkan oleh Bupati Tegal, Umi Azizah dan Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemdikbudristek, Irini Dewi Wanti, saat kegiatan soft launching Museum Situs Semedo.
ADVERTISEMENT
Bupati Tegal, Umi Azizah mengatakan, soft launching museum Semedo ini akan berdampak positif bagi kemakmuran masyarakat yang bisa memanfaatkan untuk perputaran ekonomi.
"Kami ucapkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kemdikbudristek dan unsur terkait lainnya yang sudah melaksanakan soft launching ini," tuturnya, Rabu (12/10/2022).
Menurut Umi, momen inilah yang ditunggu oleh warga Desa Semedo, masyarakat Tegal dan Pemkab Tegal. Museum Situs Semedo bisa dimanfaatkan sebagai media belajar dan sarana rekreasi. Seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) yang memiliki banyak lembaga mulai pra sekolah sampai SMP.
"Dengan adanya museum ini, kelestarian lingkungan hidup harus tetap dijaga. Seperti, menghijaukan kawasan hutan, menata kampung untuk menciptakan desa sadar wisata, menjaga rumah-rumah kayu dan lainnya sebagai keunikan atau kekhasan Semedo," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemdikbudristek, Irini Dewi Wanti mengungkapkan, Museum Situs Semedo sudah membuka layanan dan masyarakat umum bisa berkunjung ke museum. Namun, untuk harga tiket masuk masih dalam proses pembahasan dan belum ditentukan berapanya. Jadi sementara ini belum dikenai biaya alias gratis.
Museum Semedo ini sendiri didirikan untuk melestarikan tinggalan kehidupan manusia purba, dan mempublikasikan hasil penelitian. Di dalam musim ini menyajikan koleksi temuan spesimen Semedo 1, artefak tinggalan manusia purba jenis homo erectus, serta berbagai jenis fosil fauna purba, sebagai bukti kehidupan pada kala pleistosen di Semedo.
Dengan dilengkapi landmark berupa monumen gading, patung gajah purba jenis stegodon, dan penggambaran evolusi manusia purba, sebagai ikon dari Kawasan Cagar Budaya Semedo.
ADVERTISEMENT
Penemuan fosil-fosil purbakala itu pada tahun 2005 dan Balai Arkeologi Yogyakarta tertarik dengan temuan itu. Hingga memastikan bahwa temuan Ki Dakri adalah fosil berusia 1,8 juta tahun (pleiston awal) hingga 0,8 juta tahun (pleiston tengah) yang lalu.
Kegiatan soft Launching museum yang dihadiri langsung oleh Bupati Tegal, Umi Azizah, Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemdikbudristek, Irini Dewi Wanti, juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Fakih, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, yang menyaksikan secara daring. (*)