Konten Media Partner

Musim Penghujan, Longsor Intai Kawasan Sempadan Sungai di Brebes

7 Februari 2020 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasan sempadan Sungai Erang, Bumiayu. (Foto: Reza Abineri)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan sempadan Sungai Erang, Bumiayu. (Foto: Reza Abineri)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BREBES - Musim penghujan yang kian hari semakin intens, membuat kawasan sempadan sungai di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes rawan terjadi longsor. Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, kurun awal tahun 2020 ini sudah terjadi dua longsor di Sungai Erang.
ADVERTISEMENT
Longsoran pertama terjadi pada Rabu (8/1/2020) pukul 15.30 WIB. Saat itu hujan lebat disertai angin kencang yang mengguyur kawasan tersebut membuat aliran Sungai Erang semakin deras. Akibatnya talud yang berada di belakang rumah warga tergerus oleh air dan longsor.
Arus sungai yang besar tersebut, lalu menerjang dan merobohkan ruangan dapur dan kamar mandi. Kerusakan, termasuk berat dengan panjang kerusakan rumah mencapai 10 meter dan lebar 4 meter.
Kemudian pada Rabu (5/2/2020), kembali telah terjadi longsor pada tebing cadas pada bibir Sungai Erang. Posisinya berada dibawah talud penahan rumah warga dengan panjang kerusakan 7 meter dan tinggi 3 meter. Dampaknya, longsoran mengancam talud penahan 2 rumah milik warga.
Pantauan di Sungai Erang, talud masih terlihat kokoh. Bahkan jalan di atas talud yang dibangun pada 2019 lalu, terlihat diperlebar.
ADVERTISEMENT
Komandan Satgas BPBD Brebes Budi Sujatmiko, Kecamatan Bumiayu dilintasi dua sungai besar yakni Sungai Erang dan Keruh yang arusnya cukup deras. Sehingga potensi terjadinya longsor cukup besar.
"Memang Bumiayu yang rawan di sepanjang sungai. Banyak bangunan di tepi sungai tersebut," katanya, Jumat (7/2/2020).
Berdasarkan kejadian sebelumnya, longsoran terjadi karena arus sungai yang deras. Yakni di tahun 2018 dan 2019, talud pada arus Sungai Erang mengancam jalan dan jembatan.
Budi pun mengimbau agar warga Bumiayu tetap tenang. Sebab dengan kondisi sekarang, talud di Sungai Erang masih cukup kokoh.
"Tetap waspada dan segera laporkan ke kami dan pihak terkait apabila terjadi bencana," katanya. (*)