Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten Media Partner
Panwaslu: Tim Sukses Cagub Sudirman-Ida Diduga Lakukan Kampanye Terselubung
28 Februari 2018 18:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB

ADVERTISEMENT
Anggota Panwaslu Brebes menunjukkan bukti stiker pada acara pengobatan gratis yang digelar di salah satu pondok pesantren di Brebes, 23 Februari 2018. (Foto: Fajar Eko Nugroho/Panturapost.id)
ADVERTISEMENT
BREBES - Kampanye terselubung diduga dilakukan tim kampanye pasangan calon (Paslon) Gubernur Jateng, Sudirman Said-Ida Fauziyah. Adapun dugaan kampanye terselubung itu, berupa penyebaran stiker bergambar paslon momor urut 2 kepada warga Desa Bandungsari Kecamatan Banjarharjo. Saat itu, di desa setempat ada kegiatan pengobatan gratis di aula Pondok Pesantren di desa setempat.
Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Brebes Divisi Penindakan, Rudi Raharjo mengatakan, kasus ini adalah temuan dari tim Panwascam Banjarharjo. "Jadi anggota panwascam kami yang saat itu berada di sana menemukan adanya penyebaran stiker bergambar paslon saat pengobatan gratis," ucap Rudi Raharjo, Rabu 28 Februari 2018.
Ia menambahkan, kegiatan pengobatan gratis digelar oleh Komunitas Peduli Kesehatan, di salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Desa Bandungsari, Kecamatan Banjarharjo, Jumat, 23 Februari 2018. Awalnya kegiatan dihadiri dua dokter. Karena kekurangan dokter, panitia meminta bantuan satu dokter lagi. Yakni, dr Umar Utoyo yang juga Koordinator Tim Pemenangan Paslon Sudirman-Ida Kabupaten Brebes, sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Brebes.
ADVERTISEMENT
"Saat itu anggota panwascam ada, dan sempat menanyakan apakah ada kegiatan kampanye, apakah ada surat tanda terima pemberitahuan (STTP) dari kepolisian, ternyata dijawab tidak ada. Anggota kami juga sempat mengigatkan agar tidak ada kegiatan kampanye yang disisipkan," ujarnya.
Kendati demikian, pada kenyataanya anggota panwascam menemukan adanya stiker bergambar Sudirman Said-Ida Fauziyah dan tertulis calon gubernur Jateng. "Jadi stiker itu sudah dipegang para peserta pengobatan gratis yang mayoritas ibu-ibu tersebut. Makanya kita melakukan tindak lanjut dengan mengundang dr Umar Utoyo untuk dimintai klarifikasi hari Rabu ini pukul 10.00 WIB," jelasnya.
Meski demikian, yang bersangkutan dalam hal ini dr Umar Utoyo belum hadir memenuhi panggilan oleh Panwaslu. "Memang untuk pembagian stikernya belum diketahui siapa yang membagikan. Makanya, kami mengundang dr Umar Utoyo hari ini untuk dimintai klarifikasi," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Rudi memaparkan, atas temuan itu diduga telah terjadi beberapa pelanggaran. Pertama, pelanggaran dugaan kampanye terselubung. Kedua, jika nantinya itu memang kampanye mestinya ada STTP atau surat ijin dari kepolisian.
"Ada dugaan pelanggaran lain, jadi mereka tidak boleh melakukan kampanye di tempat pendidikan dan tempat ibadah. Karena kegiatan dilakukan di aula sekolah pondok pesantren," beber dia.
Sementara itu, menurut, Ketua Kegiatan Pengobatan Gratis Komunitas Peduli Kesehatan, Bambang Irwanto membantah jika acara pengobatan gratis itu merupakan kegiatan kampanye. Menurutnya, kegiatan itu adalah murni kegiatan sosial. Ia menyebut, kehadiran dr Umar Utoyo memang atas permintaan panitia karena meminta bantuan tenaganya sebagai tim dokter.
Ia mengakui, jika pada saat itu kondisinya kekurangan tim dokter dan kebetulan dirinya kenal dengan yang bersangkutan. "Ya kalau soal pembagian stiker, kami tidak tahu. Yang kami lihat saat itu memang ada orang yang datang dengan mobil bergambar Partai Gerindra," ucap Bambang Irwanto.
ADVERTISEMENT
Terpisah Ketua Tim Pemenangan Sudirman Said-Ida Fauziyah Kabupaten Brebes, dr Umar Utoyo menegaskan, itu merupakan kegiatan relawan dan dirinya hanya sebagai tenaga medis saja.
Sedangkan untuk pembagian stiker dari relawan bukan dari DPC Gerindra. Itu dari relawan bukan dari DPC Gerindra. "Jadi saya luruskan kalau saat itu kegiatan relawan dan saya di sana hanya sebagai tenaga medis saja," jelas Umar.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Muhammad Irsyam Faiz