Pemkab Brebes Kembangkan Budidaya Lele Sistem Bioflok

Konten Media Partner
4 Juli 2018 17:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Budidaya Lele Sistem Bioflok.
BREBES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tengah mengembangkan potensi perikanan air tawar. Satu di antaranya, yakni mengembangkan ikan lele menggunakan sistem bioflok.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan dan Budidaya DKP Kabupaten Brebes Masfu'i mengatakan, saat ini sudah ada beberapa kelompok pembudidaya ikan lele yang menggunakan sistem bioflok. Adapun beberapa wilayah yang saat ini dikembangkan, seperti Kecamatan Brebes, Ketanggungan, dan Kecamatan Tanjung.
"Saat ini memang masih sedikit. Tapi, kami terus mengembangkan pembudidayaan ikan lele menggunakan sistem tersebut (bioflok)," ucap Masfu'i.
Selain praktis, kata dia, budidaya lele dengan sistem bioflok juga memiliki berbagai keunggulan lainnya. Di antaranya hemat lahan, hemat air, padat tebar (2.000 dimeter dua meter), efisiensi pakan, kesehatan ikan, dan tekstur daging yang lebih hygienis dan baik.
"Kenapa lebih hemat lahan, sebab kolam yang digunakan bisa menggunakan terpal. Sehingga tidak usah membuat balongan yang luas," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sistem bioflok merupakan model pemeliharaan ikan lele dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah menjadi gumpalan kecil. Sehingga bisa bermanfaat sebagan pakan alami ikan. Dengan demikian, pengeluaran pembudidaya dalam pembelian pakan bisa lebih irit.
"Untuk itu, kita kan mendorong kepada pembudidaya ikan (terutama lele) untuk bisa beralih pada sistem bioflok. Sehingga bisa meminimalis biaya pengeluran," ungkapnya.
Berdasarkan data DKP Brebes pada tahun 2017, produksi ikan lele di Kabupaten Brebes mencapai 1.717,79 ton. Jumlah tersebut merupakan produksi ikan paling banyak di Kabupaten Brebes.
Sementara itu, seorang pembudidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok Warga Desa Luwungbata, Kecamatan Tanjung, Sutarto (50), mengaku lebih praktis ketibang menggunakan kolam permanen atau balong.
Selain praktis, dirinya tidak perlu menggunakan lahan yang banyak dalam pembudidayaan tersebut. "(Budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok) praktis. Jadi tidak perlu lahan yang luas, cukup di depan rumah juga sudah bisa," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pembudidayaan lele menggunakan sistem bioflok juga sangat bersih. Pasalnya, secara keseluruhan pakan lele menggunakan pelet. Selain itu, hasil yang didapat juga lebih maksimal.
"Ya untuk sejauh ini lumayanlah. Yang jelas budidaya lele menggunakan sistem bioflok lebih praktis, enggak terlalu capek dan tingkat kematian ikanya juga sedikit," jelasnya.
Bahkan, budidaya ikan lele menggunakan bioflok mampu memberikan keuntungan yang lebih dari hasil produksinya. "Ada peningkatan sekitar 10 hingga 15 persen dari pada budidaya non bioflok atau biasa. Meskipun panen agak lama, tapi hasil produksi atau kualitas lele lebih maksimal," pungkas dia.
Reporter: Fajar Eko Nugroho
Editor: Muhammad Irsyam Faiz