Pemkot Tegal Akan Tutup Semua Akses Masuk ke Wilayahnya untuk Cegah Virus Corona

Konten Media Partner
26 Maret 2020 10:11 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret alun-alun Kota Tegal saat diberlakukan lockdown lokal. (Foto: Hidayat/PanturaPost)
zoom-in-whitePerbesar
Potret alun-alun Kota Tegal saat diberlakukan lockdown lokal. (Foto: Hidayat/PanturaPost)
ADVERTISEMENT
TEGAL - Pemkot Tegal berencana akan mengunci total semua akses keluar masuk dalam kota, termasuk wilayah perbatasan. Penutupan dilakukan dengan menggunakan beton movable concrete barrier (MCB) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020. 
ADVERTISEMENT
"Seluruh perbatasan rencananya akan kita tutup. Tidak pakai water barrier namun MCB beton. Yang dibuka hanya jalur provinsi dan nasional," kata Dedy, saat konferensi pers penanganan corona di Balai Kota Tegal, Rabu malam (25/3/2020). 
Dedy mengatakan, hal itu dilakukan sebagai upaya penanganan yang lebih serius, mengingat sudah ada satu kasus terkonfirmasi terjangkit virus corona (Covid-19) di Kota Tegal. Yakni seorang warga Kelurahan Slerok, Tegal Timur. 
"Berbeda dengan water barrier sebelumnya, dengan beton MCB ini tidak bisa digeser. Ini demi keselamatan kita semua. Mulai diterapkan 30 Maret sampai 30 Juli," kata Dedy. 
Sebelumnya, Dedy mengatakan kondisi di Kota Tegal sudah masuk situasi darurat virus corona. Apalagi penyebaran kasusnya di Jawa Tengah naik signifikan dalam beberapa hari terakhir.  
ADVERTISEMENT
"Diharapkan masyarakat bisa memahami karena ini adalah keadaan darurat. Dimana kita butuh kekompakan seluruh masyarakat agar bisa terhindar dari wabah ini," kata Dedy.
Dedy mengakui, nantinya kebijakan penutupan akses tersebut akan menimbulkan pro-kontra. Diakuinya bisa berdampak pada merosotnya pendapatan ekonomi masyarakat seperti pedagang kecil. 
Meski demikian, Dedy mengaku sudah menyiapkan solusinya di antaranya dengan memberikan bantuan sosial melalui Dinas Sosial ke warga miskin atau yang membutuhkan. 
"Saya pribadi dan jajaran Pemkot serta seluruh anggota DPRD dengan kesadaranya agar inisiatif secara pribadi untuk membantu mengumpulkan dana," kata Dedy. 
Dedy mengaku kebijakan yang diambil sudah dipertimbangkan matang-matang demi keselamatan warga Kota Tegal. "Kalau saya bisa memilih, lebih baik saya dibenci warga daripada maut menjemput mereka," pungkas Dedy. (Setyadi)
ADVERTISEMENT