Konten Media Partner

Kenalan Baru Embat Motor dan Bawa Kabur Bocah Berusia 5 Tahun

7 Oktober 2018 22:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenalan Baru Embat Motor dan Bawa Kabur Bocah Berusia 5 Tahun
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Rahayu (tengah) korban curanmor.
BREBES - Seorang warga Desa Linggapura, Kecamatan Tonjong, Brebes, menjadi korban pencurian sepeda motor (Curanmor). Dalam menjalankan aksinya, pelaku sempat membawa kabur anak kecil berusia 5 tahun, yang merupakan keponakan korban.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi pada Jumat, 5 Oktober 2018. Awalnya, korban bernama Sri Rayahu, 36 tahun, berkenalan dengan pelaku, Rudi, 40 tahun, di bus saat pulang dari Jakarta ke kampung halaman. Dia pulang kampung untuk menjenguk ayahnya yang sedang sakit.
“Saya pulang dari Jakarta Kamis malam. Sempat mengobrol lama di bus sama Rudi. Dia turun di Tegal, saya turun di Linggapura. Kemudian, Jumat pagi jam 9 dia (Rudi) datang ke Linggapura,” kata Rahayu kepada Panturapost.com, Minggu, 7 Oktober 2018.
Menurut dia, Rudi mengaku datang untuk membantu menyembuhkan ayahnya. Saat Rahayu menemui Rudi di Pasar Linggapura. Lalu berlanjut ke Puskesmas Tonjong untuk menjenguk ayah Rahayu. “Dari Puskesmas dia mampir ke tempat saya. Sempat duduk ngopi-ngopi,” ujar Nurlela, 28 tahun, adik Rahayu.
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 14.00 WIB, Rahayu mengajak Rudi pergi ke pasar untuk membeli jus buah. Rudi sempat menolak tapi karena dipaksa akhirnya ikut.
Nurlela sempat mengingatkan Rahayu agar berhati-hati dengan orang yang baru dikenalkannya. Karenanya, Rahayu mengajak keponakannya, Arya Maulana, 5 tahun, untuk meyakinkan bahwa dia tidak akan pergi lama-lama. “Saya ke pasar naik sepeda motor milik Ela (Nurlela) adik saya. Sampai di pasar, ternyata penjual jus antre. Akhirnya Rudi mengajak saya ke Margasari (Kabupaten Tegal). Katanya mau menagih utang,” ujar Rahayu.
Selesai urusan itu, mereka berdua kembali lagi pulang ke Linggapura. Namun, di tengah jalan, tepatnya di daerah Kesambi, Kecamatan Margasari, Rudi mendadak meminta Rahayu turun dari motor untuk mencari BPKB yang jatuh.“Katanya BPKB-nya miliknya jatuh. Saya turun untuk mencari. Tapi saat itu juga tiba-tiba saya pengin buang air kecil. Begitu selesai, Rudi tiba-tiba sudah kabur sambil bawa keponakan saya ke arah utara (Tegal),” tuturnya.
Kenalan Baru Embat Motor dan Bawa Kabur Bocah Berusia 5 Tahun (1)
zoom-in-whitePerbesar
Rahayu dengan kenalan barunya.
ADVERTISEMENT
Seketika Rahayu panik. Hari mulai gelap. Dia berusaha minta tolong kepada siapa pun yang lewat. “Saya adang motor yang lewat. Akhirnya dapat tumpangan untuk pulang,” ungkapnya.
Sampai di rumah, dia cerita apa yang dialaminya kepada keluarga. Semuanya terkejut. Apalagi ada anak kecil yang ikut dibawa kabur. Sanak keluarga dan tetangga semua geger. Kemudian Rahayu ditemani adiknya melaporkan kejadian itu kepada Polsek Tonjong.
Sekitar pukul 21.00 WIB, muncul kabar dari Rudi bahwa Arya, anak yang dibawanya itu, dititipkan ke Bus Bhinneka dari Slawi yang berjalan ke arah selatan. Kabar itu disampaikan Rudi ke ibu tiri Rayahu yang siang sebelumnya sempat bertemu dan mengobrol.
“Unuk meyakinkan sopir, dia mengaku-ngaku sebagai ayahnya Arya dan beralasan sedang ribut sama istri. Sehingga minta tolong ke sopir bus untuk mengantar Arya sampai ke Pasar Linggapura,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Mendengar kabar itu, semua Keuarga dan tetangga Rahayu berbondong-bondong ke Pasar Linggapura untuk menjemput. Sekitar pukul 22.00 WIB, bus yang ditunggu-tunggu pun datang. Benar saja, bus itu menurunkan anak kecil berusia 5 tahun. Semua merasa lega karena akhirnya Arya selamat.
Tapi, Rahayu dan adiknya belum tenang. Mereka harus kehilangan sepeda motor Honda Vario 125 yang baru dibeli secara kontan. Karena itu, mereka pun melaporkan kembali kejadian itu ke Polsek Margasari, Kabupaten Tegal yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
MINTA UANG LAGI
Keesokan harinya, Sabtu, 6 Oktober 2018, SMS dari Rudi tiba-tiba masuk ke HP Rahayu. Isinya permintaan maaf karena telah membawa kabur motornya. Dia mengaku terpaksa membawa motor karena sedang butuh uang. “Katanya motor digadai di Indramayu, Jawa Barat. Malah dia minta dikirimi duit Rp 1,5 juta untuk menebus sepeda motor itu. Saya minta ketemu aja tapi dia menolak,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, Rudi terus meminta Rahayu untuk mentransfer uang ke rekeningnya. Namun, Rahayu tidak menggubrisnya. “Katanya kalau mau motornya balik harus transfer dulu. Tapi saya tidak percaya.”
Kasus tersebut saat ini sedang ditangani pihak kepolisian. Rahayu berharap, sepeda motor milik adiknya bisa segera kembali dan pelakunya bisa segera ditangkap. (*)
Reporter : Muhammad Irsyam Faiz
Editor : Muhammad Abduh